DOSEN UNTAG TEWAS

Gagal Amankan HP dan Laptop Korban, Gelagat AKBP Basuki setelah Dosen Untag Ditemukan Tewas

Kuasa hukum keluarga korban DLL, Zainal Abidin Petir mengungkap gelagat AKBP Basuki.

Editor: Khistian Tauqid
Istimewa
PROSES EVAKUASI - Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 

"Polda harus menangani kasus secara transparan dan jangan ditutup-tutupi," katanya.

DOSEN TEWAS DI HOTEL - AKBP Basuki (kiri) dan dosen (kanan) korban tewas ditemukan tanpa busana di kamar hotel di Semarang. - AKBP Basuki menjadi saksi yang pertama kali menemukan dosen tewas tanpa busana di kamar hotel mengungkap alibi dan pengakuan.
DOSEN TEWAS DI HOTEL - AKBP Basuki (kiri) dan dosen (kanan) korban tewas ditemukan tanpa busana di kamar hotel di Semarang. - AKBP Basuki menjadi saksi yang pertama kali menemukan dosen tewas tanpa busana di kamar hotel mengungkap alibi dan pengakuan. (Kolase Istimewa)

Pernyataan Keluarga Korban

Kakak korban, Perdana Cahya Devian Melasco, mengungkap kejanggalan lain setelah adiknya dikabarkan meninggal dunia.

Terdapat nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat berupa kiriman foto, kemudian dihapus oleh si pengirim.

"Bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing, tapi kemudian dihapus oleh si pengirim,” kata kakak korban, Perdana Cahya Devian Melasco, Kamis (21/11).

“Dalam foto itu simpang siur (diduga ada bercak darah--Red) sehingga menambah kecurigaan," sambungnya.

Namun setelah ditelusuri, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.

Lantas keluarga yang menaruh curiga atas kematian korban yang mendadak dan terkesan ditutup-tutupi tersebut lantas memutuskan untuk melakukan autopsi atau bedah mayat.

"Kami akhirnya memutuskan autopsi karena merasa ada yang janggal di situ," kata Vian, sapaan akrabnya.

Kecurigaan keluarga juga bertambah karena mendapatkan informasi kematian korban, pada Senin pukul 18.00 WIB. Padahal korban ditemukan meninggal dunia subuh.

"Kampus beralasan sedang mencari nomor saya karena mereka tidak punya nomor kontak keluarga dari Levi (korban DLL--Red)," terangnya.

Menurut Vian, selama ini adiknya tidak pernah bercerita soal kondisi kesehatannya. Selama ini, korban dikenal sebagai sosok yang ramah, tapi cenderung tertutup soal kehidupan pribadinya.

"Selama ini saya kurang begitu paham soal kondisi kesehatannya karena (korban) nggak pernah cerita," katanya.

Keluarga korban juga baru mengetahui bahwa DLL tercantum dalam satu kartu keluarga (KK) dengan AKBP Basuki.

Devian menyebut, sudah mengetahui korban sudah berpindah KK, sejak tahun 2024.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved