TOPIK
Demo Tolak UWTO di Batam
-
Dasar penilaian itu, seperti disampaikan Taba Iskandar, masyarakat Batam sudah dibebankan kewajiban membayar kewajiban terkait tanah sampai tiga kali
-
Bahkan, hari kemarin juga, Lukito langsung mengerbitkan surat kepada Kepla BP Batam untuk menunda Perka Nomor 19/2016 tentang tarif UWTO.
-
Menurut Jadi, Kemenkeu juga agar PMK 148 yang menjadi acuan bagi BP Batam dalam menetapkan berbagai tarif, dikaji kembali.
-
Kami menunggu proses itu. Sudah separuh keinginan masyarakat yang dikabulkan dengan langkah yang diambil Pak Darmin selaku Ketua Dewan Nasional KBPB
-
Darmin menuturkan, kedatangannya ini untuk mendengarkan secara langsung keluhan, baik dari kalangan pengusaha maupun masyarakat.
-
Kami ditempatkan di BP Batam kan dari pemerintah pusat. Kalau mau dievaluasi, tunggu saja. Tak masalah. Tapi sejauh ini belum ada pembahasan soal itu
-
"Kinerjanya tentu akan kita evaluasi. Langkah ini kita ambil setelah kita mendengarkan beberapa masukan dalam rapat ini," sebut Darmin.
-
Saya akan mengirimkan surat kepada kepolisian hari ini juga. Paling lambat nanti sore. Surat tersebut berisikan bahwa kita tidak jadi melakukan aksi
-
Jangan sampai PMK di-hold, pembayaran faktur juga ikut dihold. Lagi-lagi proses pelayanan nanti akan tertunda dengan alasan menunggu revisi PMK,
-
Harapan kami kalau naik, tarifnya satu angka saja. Nggak ada rangenya. Jadi langsung maksimum berapa persen. Nggak mengambang
-
PMK memberikan kewenangan terlalu besar kepada BP Batam karena suatu waktu tarif itu bisa dinaikkan. Jadi memang harus dibatasi
-
Pemerintah akan membahas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/2016 yang menjadi dasar Perka tarif UWTO yang diterbitkan BP Batam.
-
Kita mengimbau kepada pemilik toko agar tetap buka seperti biasa. Kalau ada yang sweeping atau memaksa pemilik toko tutup, kita akan tindak tegas
-
Kapolda memerintahkan Kapolresta Barelang untuk memanggil provokator aksi yang menyuruh membakar dan membuat rusuh demo Tolak UWTO ini.
-
Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengimbau agar pelaku usaha tetap membuka usaha mereka karena Batam, dan Nagoya khususnya.
-
Di Martabak HAR sendiri, kehadiran Nurdin juga membuat beberapa pengunjung heran meskipun restoran itu termasuk langganan Nurdin.
-
Selain demo, kami akan berikan petisi. Rasanya kami juga tidak perlu melakukan dialog-dialog lagi
-
Spanduk tersebut sepertinya dicetak secara massal karena warna, ukuran serta kalimatnya yang seragam. Jumlah spanduk ini sangat banyak.
-
Menurut Jadi, aksi demontrasi itu disebab oleh putusnya komunikasi dan tersumbatnya aspirasi masyarakat ataupun pengusaha dengan BP Batam
-
Percuma juga kita beli rumah mahal-mahal di Batam, karena 30 tahun kemudian lahan dan rumah tersebut akan hilang kepemilikan bila tak bayar UWTO
-
Spanduk ini dipasang sejak Minggu atau dua hari menjelang aksi demonstrasi yang akan digelar pada Selasa (1/10/2016) besok
-
Di Nagoya ini ramainya Sabtu dan Minggu saja. Itu pun yang ramaikan orang Singapura. Saya harap pihak BP bisa memahami kami