Motion

Budaya Menggendong Mulai Ditinggalkan, Komunitas Ini Gencarkan Kampanye

Kepri menggendong ingin orangtua sadar jika aktifitas menggendong anak, tidak merepotkan atau membuat capek.

ISTIMEWA
Komunitas Kepri Menggendong 

MENGGENDONG anak, boleh dikatakan sudah menjadi aktifitas wajib bagi para orangtua, khususnya ibu yang memiliki balita.

Namun seiring perkembangan zaman, aktivitas menggendong perlahan mulai ditinggalkan. Berbagai mitos, hingga perasaan lelah dan tidak nyaman menjadi alasan bagi para orangtua untuk tidak lagi menggendong anaknya secara intens.

Kain gendongan pun mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh baby stroller ataupun alat-alat lain yang dianggap lebih simple untuk membawa balita.

Untuk mengenyahkan mitos serta alasan-alasan tersebutlah, Komunitas Kepri Menggendong hadir. Terbentuk sejak Oktober 2016, komunitas ini tergolong unik.

Beranggotakan para orangtua yang khususnya memiliki balita, baik ibu dan ayah, di sini para anggotanya mencoba mengampanyekan bagaimana cara menggendong yang aman dan nyaman.

Aman bagi balita, dan tentunya nyaman bagi si penggendong.

Baca: WOW! Cake Ala Korea Ini Bertabur Bunga Warna-warni. Begini Cara Membuatnya

Baca: Nggak Cuma Pemanis, Sekretaris Masa Kini Harus Multitasking

Baca: Punya Moge dan Ingin Masuk MBC Batam? Ini Syarat dan Nomor Kontaknya

"Awalnya dari grup facebook. Dari situ sharing. Ternyata ada yang se-kota. Akhirnya ketemuan dan jadilah komunitas ini. Dulu mulai ada enam orang saja, sekarang sudah jadi 60 orang. Dari Tanjungpinang dan Uban juga ada membernya. Sekarang kami lebih aktif di whatsapp group," ujar satu dia ntara Admin Komunitas Kepri Menggendong, Ika Fairuza.

Ika menuturkan, lewat komunitas ini, mereka ingin menyatakan bahwa aktifitas menggendong anak, bukanlah yang merepotkan atau membuat capek.

Di sini, mereka juga saling bertukar informasi dan belajar cara-cara atau model menggendong yang benar.

"Jadi gendong anak itu sebenarnya nggak ribet. Malah memudahkan. Asal tahu caranya," kata Ika.

Untuk menggendong yang baik, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya, bagaimana posisi kaki anak yang benar.

"Posisi gendong buat si anak tidak boleh dibaringkan. Posisi kaki anak tidak boleh menggantung, tapi harus tertekuk ke atas. Sendi anak harus tetap berada di dalam soketnya, jadi bentuk yang benar itu M shape. Kalau kaki anak menggantung, itu membuat tulang sendinya bisa jatuh," tutur Ika Fairuza. (ani)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved