Peringatan Tsunami Aceh Akan Digelar dengan Zikir Internasional
Dia mengatakan, selain zikir juga digelar tausiah yang akan disampaikan oleh Habib Novel Alaydrus dari Solo.
TRIBUNBATAM.id - Dalam rangka memperingati 13 tahun tragedi gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, Pemerintah Aceh di bawah Dinas Syariat Islam Aceh akan menggelar zikir akbar berskala internasional.
Kegiatan tersebut akan dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin atau kompleks Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Lampriek, Banda Aceh pada 26 Desember mendatang.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr Munawar Djalil MA, kepada Serambinews.com, Selasa (19/12/2017) mengatakan kegiatan itu mengangkat tema ‘Selaras Menuju Sirathal Mustaqim’.
Baca: 7 Games Terbaik Tahun 2017. Mulai dari Yakuza, Perang hingga Sniper. Anda Sudah Mencoba?
Baca: Generasi Baru Pesawat Supersonik Akan Kembali. Ini Penampakan dan Kemampuannya
Baca: ASTAGA. Tukang Bangunan di Pinang Suruh Murid SD Pegang Anu Lalu Dikasih Rp 2.000
Acara itu, akan dihadiri sekitar 7.000 jamaah zikir. Selain itu, juga akan dihadiri sejumlah ulama dari empat negara yaitu, Thailand, Brunei Darussalam, Yaman, dan Malaysia.
“Yang terpenting dari tujuan kegiatan akbar tersebut bisa kembali merajut solidaritas, silaturrahmi, dan ukhwah islamiah antarumat, ulama baik yang ada di Aceh maupun dari negara lain,” katanya didampingi Ketua Panitia dan Humas Zikir Internasional, Tgk Muhammad Balia dan Tgk Mustafa Husen Woyla.
Dia mengatakan, selain zikir juga digelar tausiah yang akan disampaikan oleh Habib Novel Alaydrus dari Solo.
Baca: Gaya Manja Peserta Indonesian Idol ini Buat Juri Klepek-klepek. Videonya pun Viral
Pada zikir internasional tersebut juga akan dihadiri sejumlah ulama Aceh di antaranya Abu Muhammad Amin (Tu Min) Blang Bladeh, Abu Mustafa Paloh Gadeng, Waled Nuruzzahri Samalanga dan sejumlah ulama karismatik Aceh lainnya.
“Aceh dan zikir tidak bisa dilepaskan, oleh karena itu membudayakan zikir di seluruh Aceh adalah sebuah keniscayaan. Kita juga harus tampakkan kepada masyarakat dunia bahwa Aceh sudah aman dan nyaman dalam beribadah kepada Allah,” ujarnya. (Serambinews.com)