Kisah Korban Bom Hotel JW Marriot Saat Bertemu Pelaku. Ingin Siram dengan Air Cuka, Tapi Tak Jadi

Saya caci maki, dia diam, malah menangis. Terus saya bilang 'Kenapa teroris bisa nangis?' Akhirnya saya terenyuh pada ketulusannya untuk hijrah

Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Fifi, salah satu korban bom JW Marriot tahun 2003 menceritakan trauma dan kisah pahitnya setelah bom. 

TRIBUNBATAM,id, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meluncurkan empat buah buku terkait terorisme, Kamis (14/2/2019).

Buku-buku tersebut menceritakan pengalamannya dan catatan Suhardi selama berkarier di Bareskrim Polri hingga BNPT sekarang ini.

Buku pertama, berjudul 'Catatan Suhardi Alius: MEMIMPIN DENGAN HATI: Pengalaman Sebagai Kepala BNPT'.

Kedua, 'Catatan Suhardi Alius: PEMAHAMAN MEMBAWA BENCANA: Bunga Rampai Penanggulangan Terorisme'.

Kemudian buku ketiga berjudul 'Catatan Suhardi Alius: MENJALIN SINERGI: 14 Bulan sebagai Kabareskrim Polri', serta buku terakhir 'Catatan Suhardi Alius: RESONANSI KEBANGSAAN: Membangkitkan Nasionalisme dan Keteladanan'.

Istri Jadi Biang Masalah, Mauro Icardi Dikucilkan Teman-temannya. Ban Kapten pun Dicabut Inter Milan

Buaya Muara Mulai Menyebar di Pantai Padang Melang, Ternak Warga Mulai Dimangsa

Tergiur Upah Besar, HD Nekat Bawa Sabu 2,2 kg Pakai Sepeda Motor

Dalam acara peluncuran buku yang berlangsung di Auditorium Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, ada cerita menarik. 

Pasalnya, para korban terorisme dan pelaku terorisme yang sudah mengikuti program redikalisasi, dihadirkan untuk menyampaikan testimoni.

Salah satunya Fifi, seorang korban bom Hotel JW Marriot Jakarta tahun 2003 silam.

Bom mobil berkekuatan besar itu mengguncang Hotel JW Marriot di kawasan Mega Kuningan, Jakartapada 5 Agustus 2003, pukul 12.45 WIB.

Bom bunuh diri itu dilakukan oleh Asman Latin Sani, menewaskan 12 orang dan melukai 150 lebih orang.Fifi, seorang korban selamat dalam peristiwa bom Hotel JW Marriot menceritakan bagaimana dirinya pertama kali bertemu langsung Ali Fauzi, salah seorang pelaku bom tersebut.

Ali Fauzi adalah adik Amrozi, salah seorang pelaku bom Bali yang sudah menjalani vonis mati di Nusakambangan.

Perempuan tersebut tampak berusaha untuk berdiri tegar menyampaikan apa yang dialaminya saat peristiwa naas yang merusak kebahagiaannya.

Di depan panggung peluncuran dan bedah buku 4 karya Suhardi Alius, Fifi terlihat emosional saat mengingat pertemuannya kali pertama dengan adik dari pelaku Bom Bali I tersebut.

Ketika melihat wajah Ali Fauzi saat itu, emosi Fifi langsung memuncak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved