ANAMBAS TERKINI
Meski Suara Mesin Pesawat Menganggu, Maskapai di Anambas Sangat Membantu Warga
"Biasanya pukul setengah dua siang ini, Bang. Dengar saja, nanti terdengar itu," ujar pelajar salah satu sekolah menengah pertama itu Jumat (8/3/2019)
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Hawa siang di Kecamatan Jemaja Timur begitu menyengat terasa.
Situasi pun tampak lengang meski terdengar sesekali deru sepeda motor yang melintas.
Namun situasi lengang di Pulau Jemaja itu bakal berubah. Desi, salahseorang anak di Desa Bukit Padi mengatakan kalau bakal terdengar suara bising dari atas yang akan menggelegar.
"Biasanya pukul setengah dua siang ini, Bang. Dengar saja, nanti terdengar itu," ujar pelajar salah satu sekolah menengah pertama itu Jumat (8/3/2019).
Benar saja, tak lama berselang, deru mesin terdengar dari atas udara. Suara itu rupanya pesawat salah satu maskapai komersil yang mencoba landing di Bandara Letung, Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur.
• KPU Anambas Jemput Bola Fasilitasi Pindah Memilih, Mayoritas Pekerja Sektor Migas di Matak
• Lantik Camat Jemaja Timur, Bupati Anambas Minta Peran Camat untuk Tingkatkan Potensi Ini
• VIDEO Melihat dari Dekat Sektor Pertanian di Pulau Terdepan, Abah Bawa Bibit Padi Sendiri ke Anambas
• Wakapolres Anambas Dorong Peran Pemuda Minimalisir Pungli, Berikan Informasi Kegiatan Pencegahan
Seketika Desi yang sedang asyik bermain ponsel cerdas, langsung memfokuskan perhatiannya ke arah pesawat itu.
"Nah, kan Bang jadi ramai," ungkapnya seraya tersenyum.
Ya, frekuensi penerbangan maskapai komersil berjenis baling-baling ini, memang rutin empat kali dalam satu minggu dengan tujuan Batam-Letung PP.
Meski cukup bising suaranya, namun hadirnya maskapai komersil ini menurut warga cukup membantu mobilitas mereka, terlebih bila ada keperluan mendesak serta mengharuskan berangkat dengan segera.
"Kondisnya seperti ini lah, tapi kami senang juga ada pesawat masuk ke tempat kami," sebut Maemunah warga pulau Jemaja lainnya.
Meski maskapai komersil dari salah satu grup ternama ini sudah beroperasi di Anambas, namun banyak warga yang menanyakan maskapai Susi Air yang pertama kali mendarat dan beroperasi di Bandara Letung itu.
Warga menilai, hadirnya maskapai itu sangat membantu mereka, terlebih dengan harga tiket yang terjangkau dikisaran harga Rp 300 ribu untuk sampai ke Tanjungpinang.
"Banyak juga yang bertanya itu, kemana maskapai Susi Air. Dibanding maskapai komersil ini, harga tiketnya jauh lebih murah. Apalagi sekarang, bawa barang pun di maskapai komersil ini sudah dihitung," bebernya.
Ia pun kurang begitu mendengar soal adanya rencana Bandara Khusus Matak menjadi bandara umum.
Ia hanya tahu kalau hanya Bandara Letung yang merupakan bandara umum di Anambas.