TRAGIS. Diduga Tak Sempat Lari, Satu Keluarga Terpanggang saat Rumahnya Terbakar
Seorang warga bernama Topan (50) yang menempati kontrakan di samping rumah Nedy menggambarkan bagaimana kalutnya suasana saat kebakaran terjadi.
Mereka merupakan keluarga inti Jumadi, ketua RT 11 yang menjadi salah satu pemilik rumah.
"Nedy dan Siti Maryam adalah orangtua Pak Jumadi (ketua RT), Nadia adalah anak Nedy yang paling bontot, sementara Azis adalah cucu Nedi,” Tuny menerangkan.
Saat ditemukan, menurut Tuny, mereka berada di tiga lokasi terpisah. Yang paling miris, imbuhnya, ketika ia melihat Siti Maryam tewas di dekat sang cucu bernama Aziz.
“Ada yang ditemukan di kamar, ruang tengah dan kamar mandi,” kata Tuny.
Tidak ada yang tahu kenapa sekeluarga itu tak bisa menyelamatkan diri. Namun, menurut Tuny, bisa jadi mereka pingsan terlebih dahulu setelah terkepung asap kebakaran.
Pasalnya, rumah yang ditempati Nedy sekeluarga memang tidak memiliki ventilasi udara. Akses keluar masuk hanya melalui pintu depan. Dan saat itu menurutnya pintu dalam keadaan tertutup.
“Kami tidak tahu kenapa mereka tidak lari. Atau mungkin mereka sesak nafas dulu lalu pingsan saat rumah dipenuhi asap. Soalnya rumah itu memang tidak ada ventilasinya,” jelasnya.
Sepengamatan Warta Kota, rumah milik Nedy dan Tuny yang terbakar berada di sebuah gang sempit.
Gang tersebut hanya memiliki lebar sekitar satu meter.
Sementara, rumah yang terbakar juga cukup kecil dan saling berhimpit satu sama lain. Rumah Nedy hanya memiliki luas sekitar 30 meter persegi, tak jauh berbeda dengan rumah Tuny.
Kata Tuny, rumah mereka adalah hasil dari pembagian warisan.
Tangis haru
Usai dipulangkan dari proses identifikasi di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), pada siang harinya ke empat jenazah dikembalikan ke rumah duka.
Para kerabat berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa dan ingin tahu langsung bagaimana kronoligi peristiwa mengerikan itu.
Tuny, seakan tidak lelah menceritakan kepada para petakziah bagaimana ngerinya kebakaran yang terjadi pada Senin pagi itu.