Aparat Perancis Bongkar Kamp Pengungsi Asal Afrika dan Afghanistan

Sekitar 350 anggota kepolisian mengambil bagian dalam operasi di daerah Porte de La Chapelle, kata polisi

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com
Api melalap kamp hutan Calais, Perancis sejak Selasa (25/10/2016) malam hingga Rabu pagi. Kamp telah dikosongkan, dan para migran telah dipindahkan ke 450 tempat di seluruh Perancis. 

Presiden Perancis, Francois Hollade, yang segera digantikan Macron, mengatakan bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas warga masih ingin bersatu dalam nilai-nilai Republik dan UE.

Presiden Komisi Eropa, Francois Hallande, mengatakan kepada Macron, "saya sangat senang dengan gagasan Anda untuk kemajuan Eropa, yang melindungi warga, yang akan dibawa dalam masa kepresidenan Anda."

Di sisi lain, Macron juga telah menghubungi Kanselir Jerman Angle Merkel.

Dalam pembicaraan tersebut Macron mengaku berharap bisa membangkitkan kembali aksis Prancis-Jerman dalam jantung UE.

Macron akan menjadi pemimpin Perancis termuda sejak Napoleon Bonaparte.

Pria berusia 39 tahun, yang juga mantan bankir investasi itu, pernah menjabat sebagai menteri ekonomi di masa pemerintahan Hollande.

Le Pen (48) telah menyampaikan selamat kepada Macron. Namun dia berhasil menaikkan perolehan suara sebanyak hampir dua kali lipat yang pernah diperoleh ayahnya, Jean-Marie Le Pen, yang pernah maju sebagai kandidat presiden pada 2002.

Kampanye anti-globalisasi Le Pen berhasil menarik banyak suara dari kelompok menengah ke bawah di tengah tingginya angka pengangguran, ketegangan sosial, dan ketidakstabilan keamanan di Perancis.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved