Ledakan di Kampung Melayu

Alat-alat Pembuat Bom Dibeli di Padalarang Dua hari Sebelum Beraksi. Pelaku Terkait ISIS

Dua tersangka pelaku bom bunuh diri di kampung Melayu membeli alat-alat untuk perakitan bom tiga hari sebelum beraksi.

Bom Kampung Melayu yang menewaskan dua polisi dan dua pelaku bom bunuh diri di kampung melayu, Rabu (24/6/2017). 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tersangka pelaku bom bunuh diri di kampung Melayu membeli alat-alat untuk perakitan bom dua hari sebelum beraksi.

Hal itu terungkap dari temuan faktur belanjaan di Padalarang, Jawa Barat, di lokasi bom meledak di Kampung Melayu.

Dua pelaku diduga terkait Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), kata polisi, Kamis (25/5/2017.

Juru bicara kepolisian mengatakan, bahan peledak kelas rendah yang serupa dengan jenis yang digunakan dalam serangan Februari di Purwakarta, Bandung.

Pelaku membeli panci, piring aluminium, bantalan bola, pengalih kabel, dan alat pembuatan bom lainnya untuk dijadikan bom panci atau dikenal sebagai pressure cooker bomb,

Kepolisian juga menduga bahwa pelaku bom juga terkait dengan jaringan Poso, Sulawesi Tengah.

Baca: TERUNGKAP. Bom yang Meledak di Kampung Melayu Jenis Bom Panci

Baca: Bom Panci Pernah Jadi Olok-olok. Padahal Ledakannya Dahsyat. Bagaimana Cara Kerjanya?

Baca: Saat Menolong Polisi, Sopir Kopaja Ini Tersambar Ledakan Bom Kedua

Solihin alias Ahmad Sukhri diketahui adalah staf administrasi di Darul Anshor, sebuah kelompok militan di Poso, dan pelaku lainnya Ichwan Nurul Salam, seorang pria berusia 34 tahun dari Bandung.

Polisi yakin para tersangka memiliki hubungan dengan ekstremis di Sulawesi Tengah, sisa-sisa kelompok militan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang beroperasi di Poso.

Pemimpin MIT Santoso, yang juga dikenal sebagai Abu Wardah, dan seorang pejuang MIT lainnya, tewas dalam baku tembak tahun lalu.

Santoso dan anak buahnya dari MIT telah berjanji setia kepada ISIS.

Polisi yang menjadi sasaran bom ini baru saja mengawal kegiatan pawai obor untuk menyambut Bulan Ramadan di kawasan tersebut.

Pada 5 Juli tahun lalu, beberapa hari sebelum puasa berakhir, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya sendiri setelah dia dihentikan oleh petugas untuk memasuki markas polisi setempat di kota Solo.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved