Sudah Dua Pekan, Ini yang Membuat Kelompok Milisi Maute Belum Terkalahkan
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengakui awal konflik, pasukan keamanan terkejut ketika puluhan orang bersenjata muncul di jalan-jalan Kota Marawi
Diperkirakan, kekuatan militan ini hanya sekitar 100 orang bersenjata, namun kenyataannya ada lebih dari 500.
Mereka diperkuat sejumlah teroris asing dari Chechnya, Arab Saudi, dan Yaman, termasuk dari Indonesia.
Milisi juga memiliki gudang militer yang sangat besar, termasuk granat berpeluncur roket, senapan serbu bertenaga tinggi, dengan amunisi yang tak ada habisnya.
Pihak berwenang mengatakan, dua saudara laki-laki dari Marawi bermarga Maute adalah pemimpin kunci dalam pertempuran tersebut.
Sekitar 10 persen wilayah Marawi yang dikuasai militan memiliki banyak terowongan dan ruang bawah tanah yang dapat menahan bom seberat 227 kilogram.
Hal itu diungkapkan Jurubicara militer Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.
"Bahkan masjid-masjid di sini memiliki terowongan," kata dia.
Herrera mengatakan, para teroris menggunakannya untuk menghindari pengeboman dan juga untuk menyimpan senjata bertenaga tinggi.
"Ini semua adalah bagian dari dinamika medan perang yang membuatnya semakin sulit bagi kami," katanya.(*)
* Berita ini juga tayang di KOMPAS.com dengan judul Terungkap, Mengapa Milisi Maute di Marawi Sulit Ditaklukkan
