HUT KE 72 KEMERDEKAAN RI

10 Tahun Benci dan Dendam Karena Ayahnya Dihukum Mati Negara, Kini Zulia Jadi Anggota Paskibra

Mahendra menuturkan dirinya sempat lama memendam amarah dengan negara ini. Katanya, sudah 10 tahun

Editor: Mairi Nandarson
surya/hanif manshuri
Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kanan) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017). (surya/hanif manshuri) 

Ia juga tertembak kakinya dan dibawa ke Dokes Polda Sulteng dan dirujuk ke RS Undata Palu, telapak kakinya terpaksa diamputasi. Keluar penjara pada 2006.

Jajaran komandan peleton atau Danton, ada nama Sunarno alias Asadullah , dia adalah keponakan pelaku bom Bali satu.

Lulusan pertama pelatihan militer JI Jawa Timur dibawah bimbingan pamannya, Ali Fauzi.

Sumarno paham dengan metode pemboman. Dan pada 2002 ditangkap karena terlibat Bom Bali satu ikut menyembunyikan bahan peledak dan amunisi dan diganjar penjara 5 tahun.

Uman Slamet alias Abu Dicky pernah bergabung dengan jaringan Ali Imron. Purnomo tokoh muda Tenggulun.

Pada LP ini ada sekitar 79 mantan napi teroris dan kombatan.

Sementara itu, Kapolres Lamongan Jawa Timur, AKBP Juda Nusa Putra mengaku bangga.

Ini bukti kalau para napiter tetap bisa menyatu dan kembali ke NKRI. "Ini buktinya dan mereka itu hatinya NKRI," ungkap Juda.

Yayasan Lingkar Perdamaian ini akan dikembangkan terus. Semuanya akan mendukung, termasuk pemerintah daerah.(Surya/Hanif Manshuri)

Berita ini sudah dipublikasikan di SURYA MALANG dengan judul: 10 Tahun Tak Mau Hormat Bendera, Anak Bungsu Amrozi Akhirnya Jadi Paskibra, Kenapa? Ternyata . . .

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved