Didandani bak Pengantin, Falmata Kemudian Dijadikan Pengebom Bunuh Diri
Ini adalah kisah gadis remaja yang ditugaskan untuk meledakkan diri di tengah kerumunan orang.
Falmata baru berusia 13 tahun ketika diculik dua pria yang mengendarai sepeda motor saat dia sedang berjalan kaki menuju rumah seorang kerabat dekat perbatasan Kamerun.
Falmata diseret dan dihimpit di antara kedua pria itu.
Mereka kemudian melesat meninggalkan jalan utama dan menuju belantara hutan.
Setelah empat jam, mereka sampai di sebuah kamp besar.
Falmata tidak tahu di mana dia berada.
"Ada banyak tenda dan gubuk beratap jerami," ujarnya pelan, hampir berbisik.
"Gadis-gadis ditempatkan di dalam tenda-tenda. Di tenda saya ada sembilan orang dan kami harus tidur di matras yang besar."
Kamp itu milik Boko Haram, kelompok milisi yang melancarkan pemberontakan dengan tujuan mendirikan negara di Nigeria utara.
Baca: Berbagi Ilmu tentang Industri Animasi, Infinite Studios Batam Hadirkan Animator Dunia Eric Hanson
Baca: Ribuan Jemaah Padati Masjid Raya Nurul Iman Kijang Dengar Ceramah Ustad Abdul Somad
"Awalnya saya ingin kabur namun tidak ada kesempatan," ujarnya.
Sejumlah pria ditempatkan berjaga-jaga di sekitar kamp guna menangkap siapapun yang mencoba kabur.
Tidak perlu waktu lama sampai dia terpaksa harus memilih: menikahi anggota milisi atau melancarkan "misi".
Dia menolak menikah. "Saya katakan kepada mereka, saya masih terlalu muda," ujarnya.
Konsekuensinya, dia harus melakukan misi. Akan tetapi, dia tidak tahu apa misi yang dimaksud.
"Misi"
