Terungkap! Inilah Fakta Baru Penyebab Kematian Siswi SMP Usai Berhubungan Intim!
Informasi yang saya terima seperti itu, awalnya sempat saya duga korban meninggal kena overdosis obat
Selain itu, penyidik sudah melakukan konfrontasi antara hasil autopsi dengan pelaku AW.
Hasilnya pelaku mengakui jika menghilangkan nyawa korban dengan pembekapan sehingga korban tewas.
“Seperti itu informasi yang saya terima dari penyidik,” ujarnya.
Kejari Tabanan juga telah membentuk tim jaksa penuntut umum untuk kasus tewasnya siswi SMPN 2 Selemadeg.
Hanya saja untuk rencana sidang, Bagus Putra menyebutkan pihaknya masih menunggu kelengkapan berkas.
“Kami masih menunggu kelengkapan berkas, termasuk hasil resmi autopsi akan disertakan dalam berkas dan memang saat ini belum diterima oleh polisi,” paparnya.
Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto mengatakan, kasus LGDS siswi SMP yang meninggal karena menjadi korban kekerasan seksual masih dalam pendalaman.
“Sejauh ini tidak ada kendala dan hambatan. Tersangka kooperatif dalam memberikan keterangan-keterangan yang diminta oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa menyebutkan, pihaknya masih mendalami dugaan korban tewas karena dibunuh.
“Hal itu sedang kami dalami dari keterangan pelaku. Hal itu karena hanya mereka berdua yang ada di dalam kamar,” katanya, Selasa (23/1/2018).
Hal itu mengacu dari hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter di RSUP Sanglah yang menyebutkan bahwa korban meninggal karena kehabisan oksigen.
AKP Suyasa menyebutkan, pihaknya masih menunggu hasil resmi autopsi dari RSUP Sanglah.
“Untuk hasil autopsi resmi belum kami terima, secepatnya,” ujarnya.
Setelah menerima hasil autopsi, polisi berencana melakukan rekonstruksi sehingga memperjelas apa yang menyebabkan korban meninggal.
“Jadi belum bisa kami berikan keterangan banyak, karena hasil autopsi belum diterima,” terang AKP Suyasa.