Kisah Warsito Hilang 4 Hari. Tidur di Kawah Merapi, Makan Rumput, Bunga dan Minum Air Hujan

Warsito ditemukan Tim Penyelamat di Pos 2 Paseban Labuhan (Jalur pendakian Kinahrejo), tepatnya 10 meter dari Pos tersebut dalam keadaan selamat

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNJOGJA.COM / Pradito Rida
Dwi Indri Astuti (kiri) saat menunggui suaminya, Warsito yang terbaring lemah usai menghilang selama empat hari di sekitar Kaliadem 

Tak berselang lama, tiba-tiba Warsito berpamitan kepadanya untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar bunker, karena dirasa hanya sebentar maka Dwi pun mengizinkannya.

"Saat itu kami sedang makan di warung dan tiba-tiba dia (Warsito) pamit mau jalan-jalan, arah jalannya ke arah utara."

"Selang 15 menit kok tidak kembali, karena itu saya cari sama manggil-manggil namanya. Karena tidak ketemu, jam 12 saya lapor dan jam 3 Tim SAR langsung datang untuk mencari," katanya saat ditemui di kamar pasien, Senin (26/2/2018).

Diungkapkan wanita berambut panjang ini, sebelum berwisata ke Kaliadem Dwi sudah merasakan adannya kejanggalan dari suaminya.

Hal itu dikarenakan, beberapa kali ia mengajak suaminya itu untuk berwisata ke Kaliadem tak pernah diturutinya, dan hari Kamis kemarin, secara tiba-tiba suaminya mengajak Dwi untuk berwisata ke Kaliadem.

"Saat berangkat ke Kaliadem itu memang seperti orang yang pikirannya kosong itu, pas pamit mau jalan-jalan juga kunci kendaraannya dititipkan ke saya."

"Saat pergi itu, dia (Warsito) pakai sandal jepit, jaket dan bawa HP sama dompet juga," ujarnya.

Dwi pun melanjutkan kisahnya, usai menunggu sampai malam hari suaminya tak kunjung ditemukan keberadaannya oleh Tim Penyelamat.

Dikatakannya pula, karena tidak ditemukan maka ia pulang ke rumah, sesampainya di rumah kedua anaknya pun menanyakan keberadaan ayahnya tersebut.

Keesokan harinya, Dwi kembali ke lokasi untuk menunggu sembari berharap suaminya ditemukan Tim Penyelamat.

Memasuki hari kedua, hasil dari pencarian Tim Penyelamat terhadap Warsito berujung nihil.

Akhirnya, di hari ketiga pencarian dia meminta nasehat kepada juru kunci Gunung Merapi dan dari nasehat itu diadakanlah pengajian yang dilakukan keluarga Warsito pada malam harinya.

"Selama pencarian saya standby terus di lokasi, tapi kalau malam hari saya pulang. Hari ketiga itu saudara dan teman-teman banyak yang mengadakan pengajian dan mujadahan untuk mempermudah pencarian," ucapnya.

Dwi kembali bertutur, mungkin karena doanya didengar Yang Maha Kuasa di hari keempat akhirnya ia mendapat kabar yang begitu menggembirakan dari Tim Penyelamat.

Dituturkannya juga, bahwa di hari keempat itu  ia merasakan suatu hal yang kemungkinan pertanda suaminya akan ditemukan hari Minggu siang oleh Tim Penyelamat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved