Breaking News

CEO Facebook Akui Pihaknya Mematai-matai Isi Messenger para Penggunanya, Tak Ada Lagi Privasi?

CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengakui pihaknya memang memata-matai isi pesan para pengguna aplikasi Facebook Messenger.

Paul Marotta / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP
Mark Zuckerberg memberikan sambutan dalam upacara wisuda ke-366 Universitas Harvard pada Kamis (25/5/2017). 

Mark Zuckerberg di kantornya.(Facebook.com/Mark Zuckerberg) Perlu diketahui memang para aktivis HAM dunia menyalahkan Facebook sebagai platform yang digunakan untuk menyebar propaganda terkait krisis Rohingya.

Meski tindakan Facebook mematai-matai pesan pengguna Messenger ini dilatarbelakangi oleh niat baik, tapi ini sangat bertentangan dengan Hak Azasi Manusia terkait privasi pengguna.

Kendati demikian, juru bicara Facebook Messenger mengatakan pemindaian ini tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan bisnis melainkan agar pengguna bisa mengikuti aturan konten yang dibuat oleh Facebook.

Hasil pemindaian pesan ini pun dipastikan bukan untuk kepentingan iklan. "Facebook menggunakan mesin otomatis.

Misalnya saat Anda mengirim foto, kami memindai dengan mesin pencocok gambar sehingga bisa mengetahui apakah gambar tersebut terkait eksploitasi anak atau bukan.

Baca: VIRAL! Lagi Live Facebook, HP Cewek Ini Kena Jambret. Siaran Langsung Sampai Tempat Pelarian Pelaku

Baca: Tak Cukup Hanya Minta Maaf dan Janji, CEO Facebook Harus Bersaksi di Hadapan Kongres AS

Kami juga memindai untuk mengetahui apakah ada virus atau malware pada gambar tersebut," ungkap juru bicara Facebook Messenger.

Messenger diketahui memiliki jumlah pengguna yang cukup besar, meski tak sebesar platform pesan instan lainnya milik Facebook yakni WhatsApp.

Sejatinya Facebook Messenger juga memiliki fitur keamanan enkripsi data seperti pada WhatsApp. Namun fitur ini tidak aktif secara default.

Pengguna bisa menghidupkan atau mematikan fitur ini sesuai keinginan.

Facebook Messenger Lite(Facebook) Messenger pada awalnya memang menjadi satu kesatuan dengan Facebook.

Namun pada 2014 silam layanan dipisahkan dari Facebook dan menjadi layanan mandiri.

Facebook pun beberapa waktu belakangan ini diketahui memata-matai penggunanya.

Ini berawal dari kejadian bocornya lebih dari 50 juta data pengguna Facebook yang digunakan untuk kampanye Donald Trump.

Bahkan pekan lalu, sebanyak tiga pengguna Facebook Messenger melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib.

Mereka menuntut Facebook karena dianggap telah menyalahi aturan tentang kebijakan privasi dan perlindungan data pengguna.

(kompas.com/Yudha Pratomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zuckerberg Akui Facebook Intip Setiap Pesan di Messenger"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved