HARI BURUH 2018

Hari Buruh 2018. Inilah Sejarah dan Jalan Panjang Hari Buruh se-Dunia dan di Indonesia

Peringatan 1 Mei sebagai hari buruh internasional atau lebih dikenal dengan May Day sangat lekat dengan peristiwa di AS pada 4 Mei 1886

Editor: Mairi Nandarson
Akhdi martin pratama
Ribuan buruh menggelar aksi Longmarch dari bundaran patung kuda menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2/2016). 

TRIBUNBATAM.id - Hari ini, Selasa, 1 Mei 2018 merupakan hari yang istimewa bagi kaum pekerja di Indonesia.

Apalagi saat ini pemerintah sudah  menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional.

Peringatan 1 Mei sebagai hari buruh internasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan May Day sangat lekat dengan peristiwa yang terjadi di lapangan Haymarket, Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) pada 4 Mei 1886.

Peristiwa Haymarket sangat berkaitan dengan aksi mogok kerja yang sudah berlangsung pada April 1886.

Baca: Foto Buruh Perempuan Tahun 1900 Ini Masih Diperbincangkan. Tangan Siapa di Bahu Wanita Itu?

Baca: Hari Buruh 2018 di Batam, Pemko Siapkan Tenda dan Sound System. Sekdako: Wali Kota Akan Hadir

Baca: Aksi Buruh di Batam Akan Dikawal Lebih dari 800 Personel Polisi dari Polda dan Polresta Barelang

Saat itu kemuakan kaum pekerja atas dominasi kelas borjuis telah mencapai puncaknya.

Hal tersebut memicu ratusan ribu orang dari kelas pekerja memilih bergabung dengan organisasi pekerja 'Knights of Labour' yang bercita-cita menghentikan dominasi kelas borjuis. Perjuangan kelas pekerja saat itu menemukan momentumnya di kota Chicago.

Chicago pada masa itu merupakan salah satu kota yang menjadi pusat pengorganisiran serikat-serikat pekerja di negara AS.

Gerakan serikat pekerja di Chicago sangat dipengaruhi ide-ide International Workingsmen Association. Mereka juga telah melakukan berbagai propaganda tanpa henti sebelum bulan Mei tiba.

Perayaan May Day di Jakarta
Perayaan May Day di Jakarta (KOMPAS.COM/ KRISTIANTO PURNOMO)

Masih di bulan April menjelang 1 Mei 1886, sekitar 50.000 pekerja sudah melakukan aksi mogok kerja dengan cara turun ke jalan. Mereka mendesak pemerintah memberlakukan peraturan delapan jam kerja dalam sehari.

"Tahun 1830-an telah muncul tuntutan agar jam kerja dijadikan 10 jam. Tetapi, itu pun kemudian dianggap terlalu lama, dengan patokan sebaiknya kehidupan seorang individu dalam sehari terbagi menjadi delapan jam kerja, delapan jam rekreasi, dan delapan jam tidur atau istirahat," kata Asvi Warman Adam dalam Kompas (Kolom Opini) 'Hari Buruh Seyogianya Libur Nasional', 1 mei 2004.

Pada hari-hari berikutnya, jumlah buruh yang ikut aksi mogok makin bertambah. Para buruh saat itu membawa anak-anak serta istrinya untuk berdemonstrasi sambil meneriakkan tuntutan mereka.

Baca: Buruh di Batam Akan Gelar Aksi Saat Peringatan May Day 1 Mei! Ini Tuntutan Buruh Batam

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved