Berita Batam

Siswa SMK Kartini Peraih Nilai Tertinggi di Kepri Ini Akan Ikut Test Masuk Universitas di Australia

"Kaget saya kalau bener itu ya, soalnya kita nggak ada diinfokan Dinas Pendidikan Kepri. Senang sekali saya," katanya, Kamis

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM/ENDRA KAPUTRA
Harsono (kedua dari kanan) bersama Kepala Sekolah SMK Kartini Mujiono 

Baca: SEDERET Kesalahan AS Saat Invasi ke Irak dan Gantung Saddam Husein, Akankah Terulang di Suriah?

Baca: Mengejutkan! Inilah Risiko Minum Es Paling Ditakuti Kaum Wanita! Jangan Nekat!

"Padahal saat ini soal ujiannya lebih sulit dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah anak-anak kita bisa," ujarnya.

Ia mengatakan, selalu memberikan pemahaman kepada para guru untuk tidak memaksakan anak mendapat nilai yang tinggi.

"Tidak harus guru menargetkan nilai UN yang tinggi, harus melihat potensi anak itu seperti apa. Di satu sisi untuk mencapai itu bagaimana guru bisa membangun kondisi suasana belajar yang nyaman dan asik, agar anak mudah memahami apa yang disampaikan gurunya," ujarnya.

Terkait disiplin, Mujiono menggunakan sekolahnya memberlakukan sistem pemberian poin kepada yang melakukan pelanggaran aturan sekolah.

"Kita ada buku tata tertib sekolah. Di mana setiap murid yang melakukan pelanggaran akan diberi point sesuai tindakannya. Tetapi bukan hanya memberikan poin, jika poin yang didapat salah satu anak sudah tinggi, kita akan panggil orangtuanya untuk memberikan pemahaman dan mencari solusi mengatasi bagaimana bisa mengubah anak tersebut," jelasnya.

Selain poin untuk anak yang tidak disiplin, juga ada reward bagi anak yang berprestasi, sebagai penyemangat dan penghargaan kepada mereka.

Baca: CATAT! Ini Jadwal Lengkap Balapan MotoGP Spanyol Pekan Ini. Marquez atau Rossi yang Juara?

Baca: Tidak Hanya Diskon 50 Persen, Pembeli Matras Serta Diberi Bonus selama Pameran di Nagoya Hill

Baca: Heboh! Asus dan Xiaomi Adu Banting Harga di Indonesia, Samsung? Mengejutkan Jawabnya!

Sekolah ini juga fokus pada ekstra kurikuler yang menjurus ke tingkat nasional.

"Ekskul kita khusus yang menjurus ke nasional aja, seperi basket, voly, renang , karate, dan kesenian," ucapnya.

Siswa-siswi Kartini kerap mendapat juara di ajang debat menggunakan bahasa Mandarin.

"Prestai pertama tahun 2005, kita juara pertama kalinya debat menggunakan bahasa Mandarin di Bali. Tahun 2012 sampai 2015 kita juara satu nasional Debat Bahasa Mandarin," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved