ANTARA FTZ ATAU KEK
Rangkuman Pendapat Pejabat Kepri dan Batam Terkait Polemik FTZ atau KEK?
Masih banyak perdebatan soal apakah Batam tetap sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) atau bertransformasi ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Nanti berita acara hasil audiensi itu akan dibuat pada Rabu (30/5) sebelum dikirim ke Menko Perekonomian dan Dewan Kawasan (DK) .
"Kira-kira dalam pekan ini kami akan mengirimkan berita acaranya itu supaya bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi Menko Perekonomian dan DK untuk menetukan status Batam," kata Jumaga. (tom)
Wali Kota Batam Muhammad Rudi

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan pengusaha tak perlu khawatir soal KEK. Pasalnya, fasilitas FTZ tetap berlaku di Kota Batam.
Hanya saja akan ada alokasi industri yang akan dijadikan KEK.
"Saya tegaskan sekali lagi, di sini tidak ada FTZ ke KEK. FTZ tetap berlaku di Batam. Hanya saja ada alokasi industri yang menjadi KEK. Itulah perintah Menko dan Presiden," ujar Rudi kepada Tribun seusai buka puasa bersama di kediamannya, Minggu (27/5/2018).
Diakuinya, FTZ tetap ada, tetapi didalam FTZ ada lokalisasi untuk KEK.
"Menko yang membicarakan seperti itu waktu 14 Maret 2016 lalu di Jodoh. Dari hari itu sampai hari ini tidak berubah dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Harusnya pak Lukita yang mengeluarkan statement. Karena ketua timnya Pak Lukita sebelum jadi Ketua BP Batam di sini. Dari awal yang mengikuti rapat adalah beliau," tuturnya.
Kalau Undang-Undang (UU) menyatakan tidak bisa dijalankan keduanya, Rudi melanjutkan yang membuat UU adalah Presiden dan Menko, jadi merekalah yang berhak mengubahnya.
Ia hanya menyebutkan FTZ tetap diberlakukan, fasilitas tetap didapatkan. Sehingga tidak ada yang perlu diresahkan oleh pengusaha. (rus)
Wakil Wali Kota Batam; Amsakar Achmad

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menilai, keberatan asosiasi pengusaha, akan perubahan dari FTZ menjadi KEK di Batam merupakan suatu langkah konstruktif.
Namun, ia juga mempertanyakan mengapa langkah itu baru muncul sekarang.
Mengapa tidak dari awal sejak 2016 ketika transformasi dari FTZ menjadi KEK ini baru bergulir?
"Pada 19 Januari 2016 (Batam akan bertransformasi dari FTZ menjadi KEK) disampaikan presiden. Bahkan ada sosialisasinya di Batam. Kenapa persoalan interpretasi ini baru dibicarakan sekarang?," tanya Amsakar dalam Rapat Dengar Pendapat.
"2016, 2017, dan 2018 baru kita memperbincangkan dan memberikan makna atas konsep yang sama-sama kita sudah menunggu lama. Kenapa tak dari awal?" katanya.
Amsakar menyimpulkan, kalau saat ini pembahasan transformasi FTZ ke KEK menjadi hal yang seksi.