Karena Penyakit Langka, Wajah Anak 6 Tahun Ini Tampak Jauh Lebih Tua. Begini Kisahnya
Wajahnya tak nampak seperti anak-anak yang masih berusia 6 tahun, Alibekov malah terlihat begitu tua layaknya pria 70-an tahun.
TRIBUNBATAM.id - Tak sedikit anak-anak lahir dengan berbagai gangguan fisik atau masalah kesehatan.
Seperti uang dialami oleh bocah 6 tahun asal kota Astana di timur laut Kazakhstan, Yernar Alibekov, di mana wajahnya menua terlalu cepat.
Wajahnya tak nampak seperti anak-anak yang masih berusia 6 tahun, Alibekov malah terlihat begitu tua layaknya pria 70-an tahun.
Baca: WAJIB TAHU! Begini Cara Mudah Deteksi Dini Gejala Kanker pada Anak
Baca: Yayuk Delia, Anak Penjual Kue dari Padang yang Dipercaya Bawa Api Obor Asian Games
Baca: Aksi Presiden Jokowi Naik Moge Jadi Pro-Kontra di Dunia Maya. Benarkah Diperankan Stuntman?
Anak ini didiagnosis dengan gangguan jaringan ikat langka yang dikenal sebagai sindrom Ehlers-Danlos satu bulan setelah ia lahir.
Kondisi kesehatannya yang buruk membuat kulitnya menjadi kendur dan tanda-tanda pertama muncul tepat setelah dia lahir dengan kelopak mata melorot yang membuatnya gatal.
Alibekov bahkan sudah tampak seperti orangtua saat dia masih belajar berjalan.
Ibu anak lelaki itu, Zibensa Tulepbergenova, mengatakan ingin melakukan pengangkatan kulit pada anaknya, namun prosedur medis tersebut nyatanya baru bisa dilakukan ketika anak itu berumur 18 tahun.

Akhirnya, dengan alasan medesak ia meminta rumah sakit untuk melanggar peraturan dan sang anak bisa melakukan pengangkatan kulit.
Meskipun keluarga dapat menunggu beberapa tahun untuk mendapatkan operasi gratis, mereka memutuskan untuk menghabiskan £ 245 atau senilai Rp4,5 juta untuk meningkatkan kualitas hidup putra mereka.
Uang itu dikumpulkan oleh sukarelawan dan teman-teman, karena jumlah ini terlalu tinggi untuk keluarga mereka.
Para ahli berpendapat, operasi akan sangat membantu dalam kasus Alibekov.
Dokter Olga Loseva yang menangani Alibekov menyatakan jika penyakit pasiennya tersebut terhitung sangat langka.
"Ini adalah penyakit langka yang terjadi pada satu dari 50.000 orang," kata dokter Loseva.
Loseva juga menyatakan jika operasi mungkin tak akan mengembalikan kulitnya yang telah kendur, namun hanya akan mengurangi risiko lebih besar.
"Fakta bahwa bocah itu menjalani operasi tidak akan memperbaiki kondisi kulitnya, namun satu-satunya jalan keluar adalah untuk mengurangi konsekuensi dari penyakit ini dan merawatnya dengan baik," tambahnya.
