PENUMPUKAN BARANG DI KARGO

Bea Cukai Batam Beberkan Alasan Terjadi Penumpukan Barang: Selain Barang Mereka, Mereka Gak Mau Bawa

Mahalnya tiket pesawat dan bagasi berbayar membawa dampak terhadap pelaku usaha dan sektor pariwisata Kota Batam.

Penulis: Eko Setiawan |
tribunbatam.id
Aktivitas bongkar muat kargo di Bandara Hang Nadim Batam, Kamis (17/11/2017). Penerapan aturan baru dari Bea Cukai menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gedung kargo. 

Di sisi lain, Taufik mengakui dengan penyesuaian tarif pengiriman barang yang dilakukan pihaknya, juga turut mempengaruhi omset pengiriman barang melalui Kantor Pos Indonesia Cabang Batam.

Ada penurunan sekitar 20-25 persen dari sisi profit. Akibat menurunnya jumlah pengirim sebagai dampak kebijakan yang diterapkan baru-baru ini.

"Ada penurunan omset sekitat 25 persen, dari rata-rata perharinya itu sekitar Rp 350 juta," ujarnya. 

VIDEO Detik-detik Penangkapan Ular King Cobra 5 Meter di Dapur Restoran. Petugas Berjuang 20 Menit

Nyaris Bertabrakan dengan EasyJet di Udara, Pesawat Ryanair Melakukan Manuver Drastis, Ini Akibatnya

DPRD Kota Batam Akan Bawa Keluhan Pelaku Usaha ke Pusat

Harga tiket dan bagasi pesawat yang sangat tinggi ternyata memberatkan para pelaku usaha.

Berdasarkan hal tersebut membuat para pelaku usaha mendatangi kantor DPRD Kota Batam.

Massa yang datang meminta untuk DPRD Kota Batam sebagai lembaga perwakilan rakyat Kota Batam membantu menyampaikan keluhan kepada Pemerintah Pusat.

"Mahalnya harga tiket dan harga bagasi pesawat membuat para pelaku usaha pariwisata Kota Batam menjerit. Usaha pariwisata yang kita gelutin mengalami penurunan omset yang sangat signifikan," ucap Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata (ASPPI), Irwandi Azwar saat ditemuin di kantor DPRD Kota Batam, Senin (11/02).

Irwandi menambahkan usaha oleh-oleh, usaha travel mengalami penurunan omset sampai dengan enam puluh lima persen.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga tiket pesawat yang belakangan melonjak dan kebijakan bagasi berbayar, 12 asosiasi pelaku wisata di Batam, Kepri menggelar pawai keprihatinan pariwisata, Senin (11/2/2019) . Para peserta aksi berkumpul di Gerbang Utara Dataran Engku Putri Batam . Pawai ini sebagai bentuk keprihatinan menyikapi mahalnya harga tiket pesawat tujuan domestik dan penerapan bagasi berbayar . Sebab, kebijakan itu sangat membuat dunia pariwisata di Kepri, khususnya Batam terpukul . Aksi tersebut menarik perhatian warga, kostum unik yang dipakai para peserta juga sangat unik . Ada yang menggunakan pakaian adat sejumlah daerah, ada juga yang berkostum ala turis sambil membawa koper . Swipe ke samping ya Tribunners ➡️➡️➡️ . Berita selengkapnya di batam.tribunnews.com Swipe Up Story @tribunbatamdotcom . #tribunbatam #tribunbatamid #tribunbatamdotcom #DariBatamUntukIndonesia #tiketmahal #tiketmalahindonesia #tiketmahalpariwisatalumpuh

"Cita-cita Pemerintah Kota Batam menjadikan Batam menjadi Kota pariwisata. Bagaimana bisa menjadi Kota wisata jika wisatawan kesulitan dengan biaya penerbangan yang sangat tinggi," keluh Irwandi.

Irwandi mengharapkan melalui lembaga perwakilan rakyat Kota Batam dapat tersampaikan keluhan para pelaku usaha.

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto menegaskan akan membawakan keluhan para pelaku usaha ke Pemerintah Pusat. Selambat-lambatnya besok Selasa, (12/02) akan disampaikan.

"Kota Batam yang diharapkan menjadi Kota wisata maka wisatawan domestik harus jadi prioritas," ucap Nuryanto.

Nuryanto yakin jika harga tiket dan bagasi pesawat yang sangat tinggi membuat para wisatawan domestik tidak akan mau berkunjung ke Batam.

"Semoga Pemerintah Pusat nanti mampu mengabulkannya demi perekonomian Kota Batam," tutup Nuryanto. (koe/wie/leo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved