3 Jenderal TNI yang Jadi Teladan. Mulai Ditilang Polisi Hingga Dihardik Bintara Karena Salah Parkir

Seorang jenderal pun bisa salah. Bahkan, tidak sedikit jenderal yang ketika menyadari kesalahannya hanya manut dan tidak mau arogan.

Wikipedia
Mayjen TNI Poniman dan Widodo Budidarmo 

Bambang Sugeng juga tak lalu menggunakan kekuasaannya supaya lolos dari hukuman karena melanggar aturan lalulintas.

"Memang saya yang salah. Saya menerima pelajaran dari Pak Polisi. Itu tugas dan tanggung jawabnya" kata Bambang Sugeng.

Kabar tentang Bambang Soegeng yang ditilang polisi tersebut membuat heboh Yogyakarta dan keesokan harinya menjadi berita utama di sebuah koran di Yogyakarta.

Bambang Sugeng merupakan sosok perwira TNI yang memberikan teladan untuk selalu taat aturan dan tidak menggunakan jabatan dan kekuasaan untuk sewenang-wenang.

SIM ketinggalan

Endang Ruganika, putri sulung Bambang Soegeng mengisahkan hal lain soal kepatuhan ayahnya berlalulintas.

Saat itu Bambang Soegeng hendak pergi ke Jawa Tengah. Namun saat sampai Cirebon, dia baru sadar bahwa SIM-nya ketinggalan di rumah.

"Bapak menyuruh pembantu pulang ke Jakarta untuk mengambil SIM," tulis Endang dalam buku tersebut.

Dikutip dari Wikipedia, Bambang Sugeng lahir di Tegalrejo, Magelang, 31 Oktober 1913 dan meninggal di Jakarta, 22 Juni 1977 pada umur 63 tahun.

Selain berkarier di dunia militer, Bambang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Jepang, dan Brasil.

Benny Dibentak Bintara

Mayjen TNI Benny Moerdani

Identitas merupakan hal utama yang harus dirahasiakan oleh seorang intelijen, meskipun pangkatnya jenderal TNI sekalipun

Itu juga yang dilakoni Jenderal Benny Moerdani, intelijen TNI yang disegani di dunia internasional.

Pengalaman menarik dialami Mayjen TNI Benny Moerdani yang harus menjaga kerahasiaan identitasnya dari personel TNI lain

Seperti dilansir dari buku "Benny: Tragedi Seorang Loyalis" yang ditulis Julius Pour

Cerita itu bermula ketika Benny Moerdani pergi ke Markas Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).

Benny Moerdani mengendarai mobilnya tanpa mengenakan seragam dinas.

Dia berkendara ke kantor yang terletak di kawasan Medan Merdeka Barat itu.

Setiba di lokasi, ia langsung memarkirkan kendaraannya di lokasi terdekat dengan pintu masuk.

Lokasi parkir itu merupakan tempat khusus bagi perwira tinggi militer.

Tiba-tiba, seorang penjaga berpangkat bintara yang berasal dari satuan marinir menghardiknya.

Penjaga itu meminta Benny memindahkan mobilnya ke lokasi parkir lain.

Bagaimana respon Benny Moerdani?

Benny Moerdani diam saja.

Dia tidak marah dan hanya diam mengikuti perintah marinir tersebut.

"Mungkin memang salah saya sendiri, kok waktu itu pakai pakaian preman," ujar Benny Moerdani.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved