Longsor Tambang Emas di Sulut, Berikut Kesaksian Korban Selamat dari Maut

"Awalnya saya dorong mayat, kemudian batu saya ketuk perlahan-lahan hingga menjadi tiga bagian. Saat itu, bebatuan kecil terus berjatuhan. Tangan kiri

TRIBUNMANADO/MAICKEL KARUNDENG
Proses Evakuasi terhadap korban longsor di Bakan, Bolmong 

Tiba-tiba saja langsung ambruk. Ada bunyi seperti angin. Kami semua tertimbun tanah. Kaki saya terjepit batu dan mayat penambang lain

TRIBUNBATAM.id - Diperkirakan ada 60 hingga 80 penambang yang terjebak dalam lubang Longsor area pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi Super Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Proses pertolongan dan evakuasi terus dilakukan aparat gabungan. Mereka bekerja full time, satu kali 24 jam.

Sampai dengan Rabu malam, sudah puluhan penambang dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Popundayan Kota Kotamobagu.

Data yang diperoleh tribunmanado.co.id dari Kodim Bolmong, kejadian Selasa itu berlangsung pukul 21.00 Wita.

Lokasi PETI yang ambruk dekat areal kontrak karya PT J-Resource Bolaang Mongondow (JRBM).

Kenalan di Facebook, Siswi SMP 16 Tahun Digilir Tiga Pelajar SMA. Digerebek Orangtua Korban

Video Evakuasi Korban Longsor Tambang Emas di Sulut, Viral di Media Sosial

Longsor Tambang Emas di Sulut, 8 Tewas, 19 Selamat, Puluhan Penambang Masih Tertimbun

Tak Seperti Anggapan Selama ini, Norman Kamaru Bongkar Alasan Pemecatan dari Polisi

Puluhan penambang di dalam lubang tertimbun material tanah longsor.

Saat itu, diperkirakan puluhan penambang berada di dalam lubang untuk mengambil material mengandung emas.

Mereka menggali menggunakan linggis (cara manual). Dinding lubang ambruk dan menimpa penambang.

Lokasi itu sejak tahun 2018 dijadikan penambang sekitar untuk mengambil material emas secara ilegal.

Penambang di luar lubang langsung menghubungi warga lainnya.

Mereka melakukan evakuasi dengan menggunakan alat seadanya.

Korban longsor di tambang emas rakyat di Bakan, Silawesi Utara dievakuasi, Rabu (27/2/2019) sore.
Korban longsor di tambang emas rakyat di Bakan, Silawesi Utara dievakuasi, Rabu (27/2/2019) sore. (Tribun Manado)

Polres Kotamobagu sedang memeriksa beberapa saksi terkait longsor PETI.

Anas Sutyo Nugroho (24), penambang asal Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag, Bolmong yang selamat dari kejadian itu mengatakan, ada tiang penyangga yang patah.

"Saat ia dan temannya bernama Mardianto Singosari sedang melakukan penggalian lubang di kedalaman 20 meter tiba-tiba tiang penyangga lubang itu patah," ujar Kasubag Humas Polres Kotamobagu, AKP Rusdin Zima.

Material longsor menimbun lubang

"Diperkirakan masih ada puluhan orang penambang lainnya di dalam lubang, belum tahu keberadaannya," ujar Rusdin.

Deni Mamonto (38), penambang asal Desa Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kotamobagu selamat dalam musibah itu.

Ceritanya Selasa pukul 19.00, Deni bersama lima rekannya masuk ke lubang hingga 10 meter.

Dari lima orang hanya dia bersama satu rekannya yang selamat.

Kematian Ibu Anak di Durai Terungkap, Diduga Keracunan Makanan, Polisi Serahkan Jenazah ke Keluarga

April, Durai dan Buru Listrik Nyala 24 Jam, Hasil Lobi Bupati ke GM PLN Riau-Kepri

Gara-gara Utang Konsumen, Debt Colletor dan Pemilik Konter Ponsel Nyaris Baku Hantam

Para Guru Non ASN Bernapas Lega, Kontrak Kerja Diperpanjang, Ini Pesan Gubernur Kepri

Kata dia, awalnya biasa saja, ratusan orang beraktivitas memukul bebatuan mencari material emas.

Satu jam kemudian, pukul 20.00, Deni melihat ada bebatuan kecil yang mulai berjatuhan. Berlangsung tak lama.

"Tiba-tiba saja langsung ambruk. Ada bunyi seperti angin. Kami semua tertimbun tanah. Kaki saya terjepit batu dan mayat penambang lain," ujar Deni kepada tribunmanado.co.id saat terbaring di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kotamobagu.

Saat itu, Deni tak menyerah. Dia berdoa kepada Allah SWT meminta agar diselamatkan.

"Saya terus berdoa kalau memang belum di sini ajal saya maka tolak akang pa kita (selamatkan saya)," ujar Deni.

Deni Mamonto korban selamat longsornya tambang emas Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow saat dirawat di RSUD Kotamobagu. Viral di Media Sosial Video Evakuasi Korban Tambang Emas Longsor di Bakan
Deni Mamonto korban selamat longsornya tambang emas Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow saat dirawat di RSUD Kotamobagu. Viral di Media Sosial Video Evakuasi Korban Tambang Emas Longsor di Bakan (Handhika Dawangi/Tribun Manado)

Deni terjebak di satu titik berukuran sekitar 3 meter x 3 meter. Dia bersama tiga orang lainnya. Dua orang penambang dari daerah lain.

"Awalnya kami masuk lima orang, tiga sudah tidak tahu di mana. Ada dua penambang lain yang membantu kami keluar," ujar Deni.

Di saat itu, Deni menahan sakit, kaki kiri terjepit batu dan mayat. Perlahan dia berusaha mengeluarkan kaki kiri.

"Awalnya saya dorong mayat, kemudian batu saya ketuk perlahan-lahan hingga menjadi tiga bagian. Saat itu, bebatuan kecil terus berjatuhan. Tangan kiri saya gunakan menangkis batu kecil. Namun tetap saja ada beberapa yang lolos dan kena kening saya," ujar Deni.

Sekitar 1 jam kemudian akhirnya Deni terhindar dari baik mayat maupun batu.

"Saya kemudian berusaha merangkak keluar perlahan. Saat itu, terdengar banyak suara minta tolong. Tapi apa daya kami juga berusaha menyelamatkan diri," ujarnya.

Deni akhirnya menghirup udara segar di luar lubang tambang.

"Di luar sudah banyak orang, saya diselamatkan, dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit," kata dia.

Pengiriman Paket Barang Lewat Kantor Pos Mulai Normal, Tiap Hari Kirim 12 Ribu Item Barang

Pembunuhan Balita di Baloi Blok VI, Pintu Kamar Kos Tempat Rizki Dianiaya Dipasang Police Line

Kebakaran Hanguskan Hutan di Depan Hotel Holiday Inn Marina, Penghuni Sempat Panik

Diduga Mesum di Mobil, Warga Gerebek Pasangan Bukan Pasutri, Ternyata si Pria Teman Suami si Wanita

Keluar dari lubang tambang pukul 21.00, tiba di rumah sakit pukul 01.00. Lokasi tambang cukup jauh. Kata Deni, masih banyak penambang yang terjebak di dalam lubang tambang.

"Ada yang sudah meninggal terjepit batu. Tulang belakangnya sampai keluar," kata dia.

Deni mengatakan kejadian ini yang terparah.

"Sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini. Banyak penambang yang menjadi korban," ujar dia.

Deni sejak di bangku SMP sudah mulai menambang. Saat ini, dia sudah berusia 38 tahun dan masih menambang.

Proses evakuasi korban longsor tambang Bakan
Proses evakuasi korban longsor tambang Bakan (TRIBUNMANADO/MAICKEL KARUNDENG)

Pasi Ops Kodim 1303 Bolmong Kapten Inf Asrak Badarun di lokasi mengatakan, tim evakuasi yang dipimpin Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan bersama Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong serta warga dan keluarga para korban sedang evakuasi korban keempat yang sudah meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diterima sampai kemarin siang, sudah ada 19 orang dievakuasi dan selamat, 4 penambang ditemukan meninggal dunia.

Lokasi tambang bisa diakses melalui dua jalan. Pertama mengikuti jalan di PT JRBM dan kedua jalan tradisional yang dibuat penambang.

Medannya ekstrem

Kalau ikut jalan perusahaan JRBM harus naik mobil truk khusus dan mobil 4 x 4. Selain itu, pemeriksaan ketat oleh petugas keamanan sehingga tidak sembarangan orang bisa tembus.

Sementara jalur lainnya, menyusuri perkebunan dari jalan besar membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih berjalan kaki dan mendaki.

Keluarga korban longsor memadati basecamp PT JRBM untuk mendengarkan informasi. Marlina Moha, istri satu di antara korban berharap suaminya Teddy Mokodompit (36), warga Desa Pontodon selamat dari musibah itu.

"Kemarin suami saya pamit menuju lokasi tambang dan sampai sekarang belum ada kabar," katanya sambil meneteskan air mata.

Ibu yang memiliki tiga anak ini sangat terpukul dengan kejadian ini. Keluarga berharap suami atau keluarganya selamat atas kejadian longsor.

Berdasarkan informasi dari warga yang selamat Safri, Teddy masih berada dalam lubang saat longsor.

Hingga Rabu kemarin, sudah 10 korban yang dibawa ke RSUD Kotamobagu.

"Empat korban yang dibawa tadi malam hingga pukul 01.00," ujar Gunawan Ijom, Humas RSUD Kotamobagu.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut dan turut berduka cita atas korban meninggal dunia.

"Kita prihatin dengan kondisi yang terjadi di seputaran lokasi tambang, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan evakuasi terhadap para korban, apalagi mengingat di dalamnya masih banyak korban," katanya, di ruang kerjanya, Rabu (27/2/2019).

Bupati Yasti kunjungi korban longsor di Bakan
Bupati Yasti kunjungi korban longsor di Bakan (ISTIMEWA)

Ia juga mengatakan bahwa Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto telah menginstruksikan agar jajarannya mulai dari Polres Kotamobagu, Brimob, Samapta dan Dokkes (Tim DVI) agar turun melakukan bantuan dan evakuasi.

"Segala upaya dari kepolisian akan dilakukan secara optimal dari pengerahan personil maupun peralatan yang kita miliki," ujarnya.

Disamping personil Polres dan Brimob yang sudah berada di lokasi, Polda Sulut juga telah mengirimkan Tim Sar Samapta dan Unit K-9 berjumlah 10 orang dipimpin kasubdit Gasum Sabhara.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Masih Terdengar Teriakan Minta Tolong dari Lubang Tambang Emas Bakan

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved