Info Padang

Kuburan dan Tepi Sungai Jadi Sasaran Tempat Bercinta Kaum LGBT di Padang, Beraksi Pada Malam Hari

Pelaku LGBT mempunyai tempat Strategis untuk melakukan aksinya. Tempat tersebut diluar perkiraan orang-orang pada umumnya. Biasanya, untuk melepaskan

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com/Ronny Adolof Buol
Postingan di facebook yang diprotes netizen karena mengumbar kemesraan sepasang lelaki. 

TRIBUNBATAM.id - Pelaku LGBT mempunyai tempat Strategis untuk melakukan aksinya.

Tempat tersebut diluar perkiraan orang-orang pada umumnya. Biasanya, untuk melepaskan hasrat sesama jenis, mereka melakukan di kos atau di sebuah hotel.

Namun kali ini, Mereka malah melakukan aksi tersebut dikuburan atau di pinggir sungai.

Hotel tak lagi menjadi satu-satunnya tempat yang dipilih pelaku LGBT di Sumbar untuk memenuhi hasrat mereka.

Kuburan dan sungai pun menjadi tempat 'main' pelaku LGBT.

Alasannnya, kuburan dan sungai merupakan tempat sepi dan dinilai aman.

Jadi Ikon Baru Amerika Serikat di Tahun 2020, Edge Akan Saingi Patung Liberty, Ini Keistimewaannya

Akibat Perseteruannya Dengan LM Entertainment, Kang Daniel Terancam Akan Kehilangan Hal Ini

Anggota DPRD Batam Ini Ungkap Alasan Dewan Tolak Kenaikan Kenaikan Tarif Pajak PJU

Polisi Amankan Satu Tersangka Lagi dalam Kasus Korupsi Proyek Pelabuhan Dompak

Hal ini diungkapkan aktivis sosial sekaligus dokter penyakit dalam di Padang, dr Armen Ahmad.

dr.Armen Ahmad menuturkan dirinya termasuk sering menerima pasien yang terserang virus HIV/AIDS.

Kebanyakan pasien yang terjangkit penyakit HIV/AIDS ini berperilaku sebagai LGBT.

“Praktik LGBT-lah yang menjadi faktor utama penyebaran virus tersebut,” kata dr.Armen Ahmad saat ditemui TribunPadang.com di ruangan kerjanya, Senin (11/3/2019).

Itu terbukti dari jumlah pasien yang datang kepadanya.

TV Live Streaming Shan United vs Persija Jakarta di AFC Cup 2019 Jam 16.00 WIB, Persija Main 4-3-3

Susunan Pemain Persija Jakarta vs Shan United di Piala AFC 2019, Marko Simic atau Silvio Escobar?

Download Lagu MP3 Dangdut Koplo di Android dan iPhone, Ada Kemarin Seventeen cover Nella Kharisma

JADWAL Bola Liga Champions Malam Ini Juventus vs Atletico Madrid, Rabu Pagi Jam 03.00 WIB Live RCTI

“Paling banyak itu penyebarannya karena seks menyimpang, bukan karena narkoba,” katanya.

“Ada pasien saya dari Dharmasraya yang terkena HIV karena LGBT itu," lanjutnya.

Dari pengakuan sejumlah pasiennya, praktik seks menyimpang itu mereka lakukan di kuburan dan sungai.

"Praktik LGBT sekarang tidak di hotel atau di mana. Tapi ada yang suka 'main' di kuburan dan sungai,” kata dia.

Dia menyebut, yang suka 'main' di kuburan dan sungai itu tersebut, ditemukannya pada pelaku LGBT di sejumlah daerah di Sumbar.

Diantaranya pasiennnya yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan pinggiran wilayah Agam.

Alasan pasiennya kepada dia, karena kuburan dan sungai dianggap sebagai tempat yang lebih aman.

"Di kampung-kampung itu kuburan sunyi, makanya aman bagi pelaku LGBT, berbuat semau mereka,” ujar dia.

Fakta mengejutkan lainnya juga diungkapkan dr. Armen Ahmad.

Live Streaming Garuda Select vs Blackburn U18 di Inggris Live Super Soccer TV, Kick Off 20.00 WIB

Akibat Banjir, Jenazah Terangkat dari Kuburan, Juri Kunci Bantah Ada 5 Jenazah yang Hanyut

Minum Obat Penggugur Kandungan, Pembantu Ini Tewas Bersimbah Darah Bersama Janin di Perutnya

Klasemen MotoGP 2019 Setelah Dovizioso Kalahkan Marquez, Juara GP Qatar, Valentino Rossi 11 Poin

Dari semua pasien HIV/AIDS yang berobat kepadanya, 30 persennya meninggal dunia.

“30 Persen pasien saya yang meninggal dunia itu, berperilaku LGBT,” ujarnya.

Dia mengaku sulit untuk mendata keberadaan pelaku LGBT tersebut.

Sebab, kelompok LGBT tersebut tertutup.

Baru terungkap ketika sudah terinfeksi HIV/AIDS.

"LGBT terungkap karena sudah ada yang kena HIV. Dan ciri-ciri HIV itu adanya tumbuh jamur di kulit. Jamur itu biasanya tumbuh di bambu, dan jika kena jamur itu bisa berlubang-lubang," katanya.

Oleh karena itu, dia mengajak pemerintah dan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak LGBT, sehingga bisa menekan angka penularan HIV/AIDS.

"Harusnya, PNS dilakukan cek HIV 6 bulan sekali. Terus pemerintah juga harus memikirkan cara untuk mempersempit ruang gerak mereka,” jelasnya.

“Mereka komunitas yang tertutup, sehingga perlu langkah jitu," kata Armen Ahmad.

Ada 18.000 Orang di Sumbar

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit mengatakan, jumlah LGBT di Sumbar mencapai 18.000 orang.

Itu berdasarkan data hasil tim konselor penelitian perkembangan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

"Angka ini sangat mengejutkan,” kata Nasrul Abit saat menghadiri pertemuan dan silaturrahmi dengan perantau asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) di Kota Jambi, Sabtu (23/2/2019) lalu.

Menurut dia, LGBT menjadi salah satu penyebab penularan penyakit HIV/AIDS. Dia khawatir angka HIV/AIDS di Sumbar semakin meningkat pula.

“Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV dan AIDS. Jika sudah terkena, tinggal menunggu ajal," ujar Nasrul Abit.

Saat ini, lanjut Nasrul Abit, Sumbar sedang menghadapi tantangan perilaku LGBT. Nasrul Abit menilai perilaku LGBT adalah persoalan yang serius.

"Sumbar berada pada peringkat pertama kasus LGBT. Kita menolak tegas perilaku LGBT, tidak ada toleransi bagi mereka di Ranah Minang (Sumbar)," tegas Nasrul Abit.

Oleh karena itu, Nasrul Abit mengimbau perantau asal Pessel untuk mengawasi pergerakan dan pergaulan anggota keluarganya.

Sehingga, kata dia, apa yang dilakukan anggota keluarga di luar rumah dapat terpantau dengan jelas dan tidak melakukan tindakan yang menyimpang.

"Dalam budaya Minangkabau dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, jelas-jelas LGBT tidak ada dalam budaya dan adat Minangkabau,” kata dia.

Begitu juga dengan ajaran Islam yang kental di Sumbar, melarang tegas perilaku LGBT.

“Semua agama melarangnya dan tidak baik juga dari segi kesehatan," ujar Nasrul Abit.

LGBT Bisa Dicegah

LGBT marak pada saat sekarang ini, sehingga hal tersebut membuat orang tua khawatir anak-anak mereka terjerumus ke sana.

LGBT bisa tersebar luas karena pengetahuan seks dini pada anak kurang diperhatikan.

Seks dini jika dilakukan secara benar, maka akan memberikan dampak positif pada anak.

Menurut dr. Armen Ahmad, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Siti Rahmah Padang, LGBT bisa tersebar karena anak-anak tidak tahu tentang seks dini dan adanya rasa penasaran.

"Anak sekarang kurang pengetahuan tentang seks dini, orang tua masih menganggap tabu. Padahal itu penting bagi mereka besoknya," ucap Armen Ahmad kepada Tribunpadang.com, Senin (11/3/2019).

Di ruangan kerjanya, Armen Ahmad menjelaskan, LGBT bisa dilihat dari tingkah perilaku dan cara berpakaian seseorang.

Seorang LGBT awal terjerumusnya karena penasaran dan ingin coba-coba.

Kemudian merasa nyaman dengan pola perilaku yang tidak semestinya.

"Jika gayanya menarik perhatian orang, seperti perempuan berpakaian layaknya laki-laki dan sebaliknya, kemudian tingkah laku jika berbeda dengan semestinya, itu bisa jadi langkah awal LGBT," lanjutnya.

LGBT bisa menyebarkan virus HIV pada banyak orang.

Masa inkubasi virus tersebut tergolong lama namun memberikan dampak yang besar pada si penderita.

"Jika sudah LGBT kemungkinan selanjutnya bisa HIV, makanya penting sekali pendidikan seks dini. Memang sudah ada lagunya tapi hanya sebatas itu, tidak dikembangkan lebih lanjut," kata Armen.

Faktor orang tua juga penentu bagi anak agar terhindar dari LGBT.

Orang tua harus memberikan pengetahuan pada anak agar mereka bisa mencegah dan mengetahui jika tindakan mereka melenceng.

"Anak-anak ini dari dini harus tahu mana bagian mana saja yang boleh disentuh dan mana saja yang tidak. Karena jika tidak tahu dari awal maka mereka bisa-bisa terjerumus ke LGBT dan sek bebas," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Pelaku LGBT di Sumbar Pilih Kuburan dan Sungai Jadi Tempat 'Main', Dianggap Lebih Aman karena Sepi, http://padang.tribunnews.com/2019/03/11/pelaku-lgbt-di-sumbar-pilih-kuburan-dan-sungai-jadi-tempat-main-dianggap-lebih-aman-karena-sepi?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved