Pengakuan Waria yang Terpaksa Harus Masuk Dalam Jaringan Prostitusi, Vanessa : Saya Sering Dibully

Menjadi Seorang waria memang tidak diinginkan oelh Vanessa. Namun menurut mereka, ini merupakan takdir. Sejak lahir mereka sudah punya sifat seperti

Editor: Eko Setiawan
zoom-inlihat foto Pengakuan Waria yang Terpaksa Harus Masuk Dalam Jaringan Prostitusi, Vanessa : Saya Sering Dibully
Tribunnews Batam / Istimewa
waria sedang di toilet

"Kini saya sudah belajar salon juga," kata dia.

Ditolak Keluarga Sendiri

Waria lainnya, Puput mengaku mendapat penolakan orangtuanya.

"Mereka di luar daerah, sedang saya merantau sendirian di sini untuk menekuni jalan hidup saya," kata dia.

Puput menyatakan, ia melacur karena tekanan ekonomi.

Tak seperti umumnya teman temannya, ia tak punya keterampilan salon.

"Yang bisa saya lakukan hanyalah jadi pembantu rumah tangga," kata dia.

Meski tak akur, namun dia masih sering berkomunikasi dengan orangtuanya lewat telepon.

Setiap bulan Desember, ia merasa nelangsa.

"Ingin saya berkumpul dengan mereka untuk rayakan Natal tapi itu tak mungkin," kata dia.

Setiap ibadah minggu di salah satu gereja di Sario, Puput selalu mendoakan orangtuanya.

Desi, waria lainnya, mengaku orang tuanya sudah menerima keadaannya.

Ia pun sudah berani pulang ke rumah.

"Tapi saat ke Masjid, papa bilang gulung rambutnya lantas pakai kopiah karena kamu laki laki," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Selalu Ditolak, Berhenti Kuliah, Lantas Masuk ke Dunia Prostitusi di Jalanan Kota Manado, http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/12/selalu-ditolak-berhenti-kuliah-lantas-masuk-ke-dunia-prostitusi-di-jalanan-kota-manado?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved