BERITA MALAYSIA
Tak Ada Pengetahuan, Gadis 11 Tahun Ini Tak Sadar Kalau Kakek Memperkosa Dirinya Setahun Terakhir
Dikutip Daily Express, gadis 11 tahun ini baru sadar apa yang dilakukan sang kakek salah setelah dapat pelajaran tentang pendidikan seks di sekolah
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, SABAH - Seorang gadis 11 tahun di Sabah, yang kakeknya yang berusia 50 tahun telah memperkosanya sejak dia masih di kelas lima.
Ia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang apa yang ia alami karena tidak menyadari apa yang dilakukan kakeknya itu salah.
Dikutip dari Daily Express Malaysia, gadis 11 tahun ini baru menyadari apa yang dilakukan sang kakek setelah mendapatkan pelajaran tentang pendidikan seks di sekolahnya.
Mengutip laporan The Star Online, siswi itu menceritakan kepada seorang guru setelah menyadari bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual setelah menerima pelajaran tentang seks di sekolah.
Setelah dia menceritakan apa yang ia alami kepada gurunya tentang ulah sang kakek yang melecehkannya secara seksual sejak tahun lalu, guru itu kemudian memberi tahu ibu korban, hingga kemudian membuat laporan ke polisi.
Daily Express Online, sebuah surat kabar dari Malaysia Timur, menyebutkan sang kakek seorang petani, memperkosa gadis 11 tahun itu sejak setahun lalu.
• PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1440 Hijriah Senin, 6 Mei 2019, Hari Raya Idul Fitri 5 Juni 2019
• Jadwal Siaran Langsung MNC TV Myanmar vs Timnas Indonesia, Jam 18.00 WIB: Debut Resmi Simon McMenemy
• Timnas U23 Indonesia Kalah, Pelatih Indra Sjafri: Jangan Salahkan Egy, Marinus, atau Pemain Lain
• Hari ini, Sebanyak 34 Pengawas TPS Kecamatan Siantan Akan Dilantik, Mulai Bekerja 14 April 2019
• TRIBUN WIKI - Syarat dan Cara Mengurus Surat Ahli Waris, Ini Dokumen yang Harus Disiapkan
Terakhir kali sang kakek memperkosa cucunya itu pukul 19.00 malam di sebuah rumah di Tenggilan, Tamparuli pada Februari 2019.
Setelah sang ibu korban membuat laporan kepada pihak kepolisian, sang kakek kemudian ditangkap.
Pada Kamis (21/3/2019), pelakunya dijatuhi hukuman 27 tahun penjara oleh Hakim Pengadilan Kota Kinabalu, Noor Hafizah Mohd Salim.
Sementara ia dihitung menjalani hukuman penjara sejak 7 Maret, namun ia dibebaskan dari hukuman cambuk dengan rotan karena usianya.
Dia didakwa berdasarkan Bagian 376 (3) dari KUHP, yang membawa hukuman penjara maksimum 30 tahun dan dicambuk, demikian dikutip dari Daily Express Online.
Pentingnya pendidikan seks sejak usia dini di sekolah
Menyusul kasus ini, Kelompok Sumberdaya Aksi Wanita Sabah (SAWO) telah menyoroti kebutuhan akan pendidikan seks di sekolah.
Mengutip kasus ini sebagai contoh, presiden SAWO Winnie Yee mengatakan inilah sebabnya organisasinya berjuang memastikan bahwa anak-anak, bahkan semuda usia empat hingga lima tahun, harus belajar tentang seks di sekolah.
Dia mengatakan insiden itu cukup menyedihkan, itu membuktikan kalau pendidikan tentang seks itu penting.