Leher Luka hingga Tas Raib, Simak Fakta-fakta Mayat Wanita di Mobil Ertiga di Hotel Sheraton Media
Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan cukup mengenaskan dengan luka di leher dan mulut mengeluarkan cairan pembersih lantai.
Mayat wanita ditemukan beberapa jam sebelum kebakaran melanda Hotel Sheraton Media di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019) malam.
Wanita tersebut diketahui bernama Indrawati Cipta (44), warga Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Korban ditemukan tewas di mobil berpelat B 2389 PFO miliknya yang terparkir di basement hotel tersebut.
Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan cukup mengenaskan dengan luka di leher dan mulut mengeluarkan cairan pembersih lantai.
Indrawati ditemukan pertama kali oleh sang suami, yaitu Frankiy (46) yang mencarinya lantaran korban tak kunjung pulang.
"Awalnya itu saya cari istrinya saya, biasanya kan pukul 18.00 WIB itu sudah pulang, tapi kok ini belum pulang, lalu saya cari di parkiran mobil Hotel Media karena memang kami langganan parkir di situ," ucapnya, Jumat (19/4/2019).
Ia bercerita, saat mencari korban, ia melihat istrinya berada di kursi tengah mobil dalam keadaan telungkup.
Setelah membuka mobil tersebut, betapa kagetnya Frankiy setelah mendapati sang istri dalam kondisi terbujur kaku.
Bahkan, tercium bau menyengat seperti cairan pembersih lantai sesaat setelah mobil tersebut dibuka.
Dalam kondisi panik, ia pun langsung memanggil petugas keamanan hotel dan tak lama berselang beberapa petugas kepolisian juga datang ke lokasi.
Franky mengaku kembali terpukul saat melihat ada luka bekas jeratan di leher sang istri.
Ia pun curiga sang istri menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Rasa curiga itu semakin menjadi setelah mengetahui beberapa barang yang ada di dalam tas sang istri, seperti ponsel, kunci mobil, dan sejumlah uang hilang.
"Saat pertama kali lihat, saya enggak berani apa-apain, baru saat ramai ada polisi juga, diangkat dan disitu saya melihat ada cairan yang keluar dari mulut dan juga ada bekas jeratan di leher istri saya," ujarnya.
Menurut Frankiy, proses evakuasi sang istri berlangsung cukup lama lantaran menunggu proses pemeriksaan oleh aparat kepolisian.