TANJUNGPINANG TERKINI
Bulog Tanjungpinang Pastikan Stok Beras Aman untuk 6 Bulan ke Depan
Ia menepis anggapan jika bulan puasa konsumsi masyarakat terhadap beras meningkat. Justru sebaliknya pada saat puasa terjadi penurunan konsumsi
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Stok beras di bulan ramadhan hingga lebaran untuk wilayah kota Tanjungpinang dipastikan aman.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengadaan dan Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Tanjungpinang Hendra Gunafi saat dikonfirmasi Tribun Batam, Minggu (12/5/2019).
Hendra Ia menyebutkan stok aman dalam waktu 6 bulan ke depan.
"Stok kita aman. Bahkan stok yang kita antisipasi biasanya ini 3 bulan, saat ini stok kita aman hingga 6 bulan ke depan. Tapi saya belum bisa sampaikan datanya berapa, yang jelas enam bulan ke depan untuk komoditas khususnya beras aman," katanya dikonfirmasi, Minggu (12/5/2019).
Stok itu juga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang saat bulan Ramadan, lebaran hingga beberapa bulan ke depan.
Ia menepis anggapan jika bulan puasa konsumsi masyarakat terhadap beras meningkat. Justru sebaliknya pada saat puasa terjadi penurunan konsumsi.
• Tidak Ada PAW, Tiga Bulan Kedepan Jumlah Anggota DPRD Anambas Tinggal 19 Orang
• Membahayakan Jika Terjatuh, Anggota Dewan Minta Batu Gantung di Pulau Siantan Ini Segera Diatasi
• Status Cekal Kivlan Zen Kembali Dicabut, Ini Penjelasan Divisi Humas Polri
• Sosok Glenn Indra, Dokter Gigi Pertama Asal Indonesia yang Buka Praktik di Tokyo Jepang
"Kalau hari biasa masyarakat mengkonsumsi sehari biasa 3 kali. Sementara kalau puasa paling 2 kali saja, buka dan sahur."
"Kalau saya lihat malah berkurang ya. Begitu juga dengan gula, stok menghadapi bulan puasa dan menyambut lebaran ia pastikan sudah cukup," ungkapnya.
Untuk beras sendiri pihaknya memiliki 3 jalur distribusi untuk mengeluarkan produk Bulog ke masyarakat.
Pertama adalah jalur Bansos, Komersil dan Operasi pasar.
Tiga jenis distribusi ini melayani masyarakat dengan kategori dan cara yang berbeda sesuai keperuntukan dan ketentuannya.
"Bansos ini kalau dulu itu bahasanya Beras Miskin (Raskin), kalau sekarang penyalurannya namanya Bansos. Untuk bansos sendiri kita distribusi ke masyarakat yang mendapatkan dengan kuota satu bulan 150 ton untuk wilayah Tanjungpinang. Kemudian untuk operasi pasar dan juga Komersil," ungkapnya.
Untuk kategori distribusi operasi pasar akan dilakukan penjualan dengan langsung menurunkan beras dengan menjual kepasaran.
• Update Real Count KPU Pilpres 2019 Minggu, 12 Mei Jam 09.15 WIB, Ini Jumlah Suara Jokowi & Prabowo
• Daftar 28 Pemain Persebaya untuk Liga 1 2019, Djanur Ungkap Alasan Rekrut Eks Timnas U16 Supriadi
• Brighton vs Man City Live MNC TV Jam 21.00 WIB, Laga Penentu Juara, Pep Guardiola Ngaku Tidak Gugup
Biasanya operasi pasar ini dilakukan dalam kondisi tertentu agar masyarakat tetap mendapatkan beras sebagai mana mestinya. Misalkan ketika ada gejolak harga.
Sedangkan untuk beras komersil adalah penjualan secara langsung kepada distributor swasta ataupun masyarakat dengan kategori beras premium.