Begini Gambaran Kehidupan Kota di Pulau Jawa di Awal Abad 20, Tetangga Rumah Orang Eropa

Kita ikuti saja kesan-kesan Augusta de Wit, seorang wanita Eropa yang mendarat di Tanjungpriok pada awal abad ini dari bukunya Java, Facts and Fancies

TRIBUN BATAM/DIPA
Kehidupan kota di jawa tahun 20an 

Alangkah senangnya saya menyentuh lantai yang tidak berkarpet itu. Kaki terasa sejuk. Dinding yang tidak dilapisi apa-apa itu pun memberi rasa segar.

Tidur siang berlangsung sampai pukul empat sore. Setelah itu orang mulai berseliweran di muka  jendela kamar saya. Handuk mereka berkibar sementara alas kakinya berbunyi saat beradu dengan lantai. Mereka bergegas ke kamar mandi.

Pukul lima sore teh dibawa ke beranda. Saat itu udara mulai agak sejuk. Angin sepoi-sepoi meniup daun-daun pohon beringin yang lebat di kebun dan mengayunkan akar-akar gantungnya ke sana ke mari. Bunga-bunga tanjung yang  putih berguguran dari cabang-cabangnya sambil menyebarkan keharumannya ke mana-mana.

Warna tembok yang putih menyilaukan kini jadi agak merah jambu. Awan sirus yang lembut seperti bulu melayang tinggi di langit yang biru tua, tempat kalong-kalong mulai terbang berputar-putar. Pukul enam hari mulai gelap. Orang-orang yang duduk di beranda mulai meninggalkan teh mereka.

Setengah jam kemudian, saya lihat kaum wanita keluar mengenakan rok buatan Paris sedangkan kaum pria mengenakan setelan jas malam. Beranda depan hotel, sebuah bangsal besar yang disangga tiang-tiang, sudah terang-benderang. Seorang gadis duduk menghadapi piano, memainkan lagu-lagu seperti yang digubah oleh Grieg dan Jensen.

Ketika pukul delapan menghadiri makan malam, saya dapati menunya  sama seperti yang ditemukan di hotel-hotel Eropa. Sulit bagi saya membayangkan kembali ketercengangan saya menyaksikan adegan-adegan tadi siang yang mengguncangkan gagasan Eropa saya.

Rijstafel, sarung kebaya, pelayan-pelayan  pria yang berpakaian setengah Efopa setengah Jawa, semua serasa cuma mimpi. Saya baru percaya bahwa hal itu sungguh-sungguh terjadi tatkala ada tangan langsing berwarna coklat mengangkat piring ikan saya untuk diganti dengan asparagus. (***)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Beginilah Gambaran Kehidupan di Pulau Jawa pada Awal Abad 20,https://intisari.grid.id/read/03936907/beginilah-gambaran-kehidupan-di-pulau-jawa-pada-awal-abad-20?page=all

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved