Dua Minggu Lagi Harga Tiket Pesawat Resmi Turun, Bandara Juga Pangkas Jasa Layanan
Kebijakan ini yang kedua dikeluarkan, setelah Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan penyesuaian tarif baru t
Nantinya maskapai LCC akan kembali menyediakan tiket pesawat rute domestik dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Penyediaan tiket pesawat murah mengikuti syarat dan ketentuan yang telah disepakati, yakni pada jam tertentu. Penurunan harga ini memang tidak berlaku bagi maskapai full service seperti Garuda dan Batik Air.
Mengenai penerapan tiket terjangkau itu bakal berlaku mulai minggu depan. "Pelaksanaan dari kebijakan ini baru akan dilaksanakan efektif seminggu setelah diumumkan oleh para masing-masing maskapai terkait," kata Darmin.
Biaya Jasa Turun
Operator bandara Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II bersedia menurunkan biaya jasa layanan bandara guna meringankan biaya operasional maskapai di tanah air.
Penurunan ini akan dilakukan selama seminggu ke depan, seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga tiket penerbangan berbiaya murah untuk rute domestik.
"Untuk menjaga keberlangsungan industri penerbangan yang saya singgung tadi itu, seluruh pihak dalam diskusi tadi berkomitmen sama-sama menurunkan biaya. Sharing the pain, agar tidak satu pihak saja yang memikul beban," ujar Darmin.
Direktur AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan biaya jasa bandara yang akan diturunkan itu meliputi biaya pendaratan, biaya parkir, biaya garbarata dan biaya konter lapor diri.
"Kalau komponen biaya di maskapai di bandara itu kan dikenal dengan PJP4U itu diatur dalam PM, dia ada landing fee, parking fee, aviobridge fee, dan counter check-in fee. Itu adalah komponen yang ditanggung oleh maskapai," jelasnya.
Guna menurunkan biaya jasa tersebut, AP II akan berkoordinasi dengan maskapai untuk melakukan efisien sumber daya manusianya.
Selain efisiensi SDM, AP II ingin maskapai dan konsumen memanfaatkan teknologi digital. Salah satunya dengan mengganti counter check-in fisik dengan digital.
"Kemudian ground handling masing-masing maskapai tunjuk operator ground handling sendiri yang terjadi resource scattered, masing-masing punya. Ini kami bersedia (layani juga) dalam satu minggu ini kalau ada kesepakatan (dengan maskapai)," tambahnya.
Awaluddin mengakui, presentase biaya jasa bandara terhadap total biaya operasional maskapai tidak besar, yaitu sekitar 4-5 persen. Namun, dia berharap itu bisa meringankan beban maskapai ketika menurunkan harga tiket pesawat LCC.
"Kecil ya sekitar 4-5 persen saja. Mereka operasional besarnya di leasing, maintenance, spare part avtur. Operator bandara 4-5 persen. Kita sih bisa cepat adjustment buat itu semoga membantu," pungkasnya.(*)