Pengusaha Mengeluhkan Soal Mahalnya Biaya Demurrage, Minta Dipercepat Re-ekspor Limbah Plastik
Perusahaan pengimpor plastik di Batam meminta pemerintah segera mengambil langkah, terkait hasil uji laboratorium 65 kontainer limbah plastik di Pelab
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM
Tim Surveyor, BC, daan KLH mengecek kontainer berisi sampah plastik di Pelabuhan Batuampar Batam, Rabu (19/6/2019)
"Kita berharap Batam ini bersih, bebas dari limbah B3. Semangat Batam sebagai Bandara Dunia Madani, tapi kondisinya menumpuk sampah," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Lagipula, jika limbah plastik itu tak segera dire-ekspor, menurut Budi, pemilik barang akan mengalami kerugian ekonomi yang lebih besar. Sudahlah barangnya ditahan di pelabuhan, tak bisa digunakan, kena biaya tambahan lagi.
"Jadi memang tak bisa berlama-lama di situ. Sepengetahuan saya untuk storage-nya itu dari agen shipping hanya diberikan waktu 3 hari. Semakin lama barang itu di situ, pasti ada biaya penumpukan. Secara ekonomi, importir akan semakin rugi. Kontainer ditimbun lama-lama kena cash," kata Budi. (tribunbatam.id/dewiharyati)