BATAM TERKINI

Sekolah Swasta Ingin Dilibatkan, Jogie Suaduon: Daripada Capek Bangun Rombel, Kenapa Tak ke Swasta?

Sekjen Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta Kepri, Jogie Suaduon berharap ada sinergi antara sekolah swasta dengan pemerintah terkait daya tampung.

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id/SIHAT MANALU
Ratusan orangtua calon siswa di SMAN 3 Batam sudah antre untuk PPDB di sekolah tersebut, Senin (1/7/2019) 

"Berarti kan, tidak semuanya tidak mampu," kata mereka.

Pemerintah Tambah Rombel

Sebelumnya Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta para orangtua-wali murid tidak ngotot memasukkan anaknya ke salah satu sekolah di Batam.

Karena berdasarkan penyampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kadisdik Kepri, Muhammad Dali saat pertemuan dengan wali murid di Dataran Engku Putri Batam Center, pemerintah akan berupaya supaya anak yang tak lulus sistem zonasi untuk SMA/SMK negeri tetap bisa bersekolah negeri.

Beberapa upaya yang dilakukan, yakni menambah rombongan belajar (rombel) di tiap sekolah, minimal dua rombel. Namun itu pun disesuaikan dengan situasi.

"Kalau dua rombel dibuka, satu sekolah dimungkinkan bisa sampai 80 orang terakomodir satu sekolah," ujarnya, Senin (8/7/2019).

Untuk di Batuaji sendiri, tepatnya di SMAN 23, baik Dali maupun Amsakar mempersilakan dibuka hingga lima kelas.

Ada gedung yang bisa ditumpangi untuk proses belajar-mengajar sementara waktu. Sembari menunggu ruang kelas selesai dibangun.

 Stop Mobil Patroli Polisi di Nagoya, Ternyata 2 Turis Australia Kebingungan Cari Lokasi Pelabuhan

 Banyak Orangtua Galau Anaknya Tak Lolos Sistem Zonasi, Wawako Batam: Anak Saya Juga Tak Lolos

 Sedang Asyik Nongkrong, Pria Diduga Penadah Motor Curian Diamankan Polisi Polsek Batuaji Batam

 CATAT! Jika Tertangkap Tak Bawa Surat Kendaraan & Tak Lengkapi Safety Riding, Motor Bakal Ditahan

"Kita harapkan dengan penjelasan tadi, masyarakat tak perlu risau lagi. Tapi jangan pula memaksakan diri pada satu sekolah. Jangan ngotot. Sistem zonasi ini pada hakekatnya supaya ada pemerataan prestasi. Biar tak ada sekolah unggul, sekolah terbelakang. Kalau ini dijalankan 3 atau 4 tahun, saya kira sekolah relatif setara prestasinya," kata Amsakar.

Diketahui, ada sebanyak 500 an anak yang tak tertampung masuk ke SMAN 23 Batam.

Hal serupa juga terjadi di SMAN 3 Batam, ada 523 anak yang belum tertampung berdasarkan sistem zonasi.

Sementara untuk Batam, secara keseluruhan ada 2.126 calon murid yang belum tertampung di sekolah negeri.

Upaya menambah rombel di setiap sekolah diyakini memang belum bisa menjadi solusi bagi 2000an calon murid yang belum tertampung.

Itu makanya, Kadisdik Kepri, Muhammad Dali akan menerapkan sistem bebas zonasi. Dari semula delapan zonasi, akan dibuat menjadi empat zonasi.

"Tempat-tempat yang jalurnya padat, bergeser ke zonasi sebelah. Barangkali yang tak diterima di sana tak terlalu banyak. Kita geser. Seperti ke SMAN 15, itu masih kurang 70 siswa, ditambah dua rombel, total bisa sampai 140an siswa di sana," ujar Dali. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved