BATAM TERKINI

Tambah Rombongan Belajar & Revisi Area Zonasi, Ini Dia Solusi Atasi Polemik PPDB 2019 di Batam

Akhirnya, ada angin segar bagi para orangtua calon murid Batam yang anaknya terganjal sistem zonasi dan tak bisa lolos masuk sekolah negeri. Apa saja?

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.ID/DIPA NUSANTARA
Suasana antrean pengambilan user name saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di Batam, Selasa (2/7/2019). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta para orangtua-wali murid tidak ngotot memasukkan anaknya ke salah satu sekolah di Batam.

Karena berdasarkan penyampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kadisdik Kepri, Muhammad Dali saat pertemuan dengan wali murid di Dataran Engku Putri Batam Center, pemerintah akan berupaya supaya anak yang tak lulus sistem zonasi untuk SMA/SMK negeri tetap bisa bersekolah negeri.

Beberapa upaya yang dilakukan, yakni menambah rombongan belajar (rombel) di tiap sekolah, minimal dua rombel. Namun itu pun disesuaikan dengan situasi.

"Kalau dua rombel dibuka, satu sekolah dimungkinkan bisa sampai 80 orang terakomodir satu sekolah," ujarnya, Senin (8/7/2019).

Untuk di Batuaji sendiri, tepatnya di SMAN 23, baik Dali maupun Amsakar mempersilakan dibuka hingga lima kelas.

Ada gedung yang bisa ditumpangi untuk proses belajar-mengajar sementara waktu. Sembari menunggu ruang kelas selesai dibangun.

Stop Mobil Patroli Polisi di Nagoya, Ternyata 2 Turis Australia Kebingungan Cari Lokasi Pelabuhan

Banyak Orangtua Galau Anaknya Tak Lolos Sistem Zonasi, Wawako Batam: Anak Saya Juga Tak Lolos

Sedang Asyik Nongkrong, Pria Diduga Penadah Motor Curian Diamankan Polisi Polsek Batuaji Batam

CATAT! Jika Tertangkap Tak Bawa Surat Kendaraan & Tak Lengkapi Safety Riding, Motor Bakal Ditahan

"Kita harapkan dengan penjelasan tadi, masyarakat tak perlu risau lagi. Tapi jangan pula memaksakan diri pada satu sekolah. Jangan ngotot. Sistem zonasi ini pada hakekatnya supaya ada pemerataan prestasi. Biar tak ada sekolah unggul, sekolah terbelakang. Kalau ini dijalankan 3 atau 4 tahun, saya kira sekolah relatif setara prestasinya," kata Amsakar.

Diketahui, ada sebanyak 500 an anak yang tak tertampung masuk ke SMAN 23 Batam.

Hal serupa juga terjadi di SMAN 3 Batam, ada 523 anak yang belum tertampung berdasarkan sistem zonasi.

Sementara untuk Batam, secara keseluruhan ada 2.126 calon murid yang belum tertampung di sekolah negeri.

Upaya menambah rombel di setiap sekolah diyakini memang belum bisa menjadi solusi bagi 2000an calon murid yang belum tertampung.

Itu makanya, Kadisdik Kepri, Muhammad Dali akan menerapkan sistem bebas zonasi. Dari semula delapan zonasi, akan dibuat menjadi empat zonasi.

"Tempat-tempat yang jalurnya padat, bergeser ke zonasi sebelah. Barangkali yang tak diterima di sana tak terlalu banyak. Kita geser. Seperti ke SMAN 15, itu masih kurang 70 siswa, ditambah dua rombel, total bisa sampai 140an siswa di sana," ujar Dali. 

Anak Wawako Batam Juga Tak Lolos

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad soal sertifikat Kampung Tua Batam
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad (TRIBUNBATAM.id/ENDRA KAPUTRA)

Keresahan orangtua karena anaknya tak diterima di SMA/SMK negeri berdasarkan sistem zonasi di Batam, ternyata juga dirasakan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved