Tiga Perusahaan di Johor Bahru Didenda karena Buang Limbah Sembarangan
Tiga perusahaan didenda masing-masing RM15.000 atau sekitar Rp 50 juta di pengadilan Johor Bahru karena membuang limbah padat sembarangan
Hingga saat ini sumber pabrik yang mencemarkan udara belum diketahui, namun puluhan pabrik kimia saat ini diselidiki.
• Drone Kembali Sabotase Bandara Changi Singapura, 25 Penerbangan Terganggu
• 7 Tahun Tenggelam, Begini Sekarang Nasib Angelina Sondakh Mantan Istri Adjie Massaid
• Sniper Joanna Palani, Dewi Kematian ISIS di Suriah. Pulang ke Denmark Dipenjara dan Dicap Teroris
Sebelumnya, puluhan murid dari dua sekolah di daerah tersebut juga dirawat di rumah sakit dan klinik kesehatan setempat akibat keracunan.
Ini kasus kedua setelah kasus pencemaran Sungai Kim Kim, Johor Bahru, pada Maret lalu, namun kali ini yang tercemar bukan sungai, melainkan udara.
“Hingga saat ini, instansi terkait sedang melakukan pemantauan," katanya kepada wartawan seperti dilansir TribunBatam.id dari Berita Harian Online, Selasa (25/6/2019).
Kamis lalu, 14 pelajar dan dua dewasa dari Sekolah Agama Taman Mawar (SATM) dan 13 lagi murid Sekolah Kebangsaan (SK) Pasir Gudang mengalami sesak nafas, lemah dan muntah mengalami muntah-muntah.
Sabtu lalu, 17 lagi korban dari tiga sekolah mengalami gejala yang sama.
Kejadian itu hanya tiga bulan setelah kawasan Sungai Kim Kim sepanjang 1.5 kilometer tercemar akibat pembuangan sisa zat kimia jenis toksik yang berdampak pada 6,000 penduduk.
Malay Mail melansir, sebanyak 40 sekolah di Pasir Gudang ditutup dalam radius enam kilometer karena polusi tersebut, Senin.
Kepala Komiter Kesehatan, Budaya dan Lingkungan Johor Mohd Khuzzan Abu Bakar mengatakan bahwa penutupan sekolah itu akan ditinjau kembali dalam waktu empat hari ke depan hingga Kamis.
Sekolah yang ditutup umumnya di tingkat SK atau SD di Indonesia dan taman kanak-kanak.
Reaksi PM Mahathir
Peristiwa ini menyulut kemarahan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad karena dalam waktu tiga bulan, ada dua kejadian berulang di Johor.
Pemerintah akan ‘memburu’ dalang di sebalik insiden pencemaran ini dan akan mengambil tindakan yang keras terhadap mereka yang bersalah, kata Mahathir Mohamad.
Mahathir mengatakan bahwa insiden pencemaran di kawasan timur Johor itu sangat mengecewakan dan tidak sepatutnya terjadi lagi setelah kasus pencemaran Sungai Kim Kim akibat ulah pabrik kimia.
“Ini menyedihkan, sepatutnya setelah insiden yang dulu, tidak terjadi lagi. Kita melihat ada industri yang abai terhadap keselamatan, karena itu perlu kita usut siapa siapa pelakunya," katanya.