Demo Hongkong Bergeser ke Bandara, Staf Bandara dan Pramugari Ikut Bergabung
Aksi demo Hong Kong ini juga diikuti pekerja penerbangan. Lebih dari 2.500 pengunjuk rasa melakukan aksi duduk di Bandara Internasional Hongkong.
"Beberapa perilaku para pengunjuk rasa sudah radikal dan seakan menantang otoritas pemerintah pusat," kata Wu kepada media di China, seperti dilansir South China Morning Post, "Ini tidak bisa ditoleransi."
Beijing mengatakan bahwa pihaknya dapat mengerahkan militer ke Hong Kong untuk menjaga ketertiban sosial.
Reaksi terhadap ucapan juru bicara kementerian pertahanan Wu Qian beragam. Perwakilan bisnis mengatakan itu peringatan garis merah, tetapi pejabat dari pemerintah kota mengatakan bahwa itu belum menjadi rencana.
Wu mengatakan, setelah aksi demonstrasi yang semakin tidak terkendali dan vandalisme terhadap kantor pemerintahan serta (puncaknya) kantor penghubung pemerintah pusat di Hong Kong, merupakan perlawanan terhadap prinsip "satu negara dua sistem".

Ditanya bagaimana kementerian pertahanan akan menangani berbagai peristiwa di Hong Kong dan pasukan kemerdekaan, Wu hanya mengatakan bahwa "Pasal 14 UU Garnisun memiliki ketentuan yang jelas", tanpa menjelaskan lebih lanjut.
UU Garnisun diberlakukan pada 1 Juli 1997, tanggal penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China.
Artikel atau pasal 14 UU itu menyatakan bahwa pemerintah Hong Kong --sesuai dengan Undang-Undang Dasar mini-konstitusi kota -- dapat meminta bantuan pemerintah pusat dan PLA Hong Kong bisa dikerahkan untuk pemeliharaan ketertiban umum dan bantuan bencana.
Jika ada permintaan seperti itu disetujui, garnisun akan mengirim pasukan untuk melaksanakan tugas, kemudian segera kembali ke markas mereka.
Seorang juru bicara pemerintah Hong Kong mengatakan pada hari Rabu bahwa kota itu sepenuhnya mampu mengurus masalahnya sendiri dan menjaga ketertiban umum.
"Tidak perlu meminta bantuan dari garnisun," katanya.
Eric Chan Kwok-ki, direktur Kantor Kepala Eksekutif Hong Kong mengatakan. "Ini bukan hal yang baru. Tapi pemerintah Hong Kong tidak memiliki rencana untuk mencari bantuan dari garnisun [PLA Hong Kong] seperti ketentuan itu."
Patrick Nip Tak-kuen, sekretaris Hong Kong untuk urusan konstitusional dan daratan juga mengatakan bahwa apa yang disampaikan Wu hanya mengingatkan tentang ketentuan hukum, bukan sebagai ancaman.
Zhou Chenming, seorang analis militer yang berbasis di Beijing, juga mengatakan dia tidak berpikir Wu mengirim peringatan kepada pengunjuk rasa Hong Kong.
“Semuanya masih terkendali. Tetapi pengunjuk rasa juga harus mengetahui batas yang bisa mereka lakukan."
Zhou menyebutkan, penyebaran pasukan PLA sangat tidak mungkin tetapi menggambarkan sebuah skenario di mana pemerintah Hong Kong dapat meminta bantuan.
“Skenario itu bisa terjadi jika kekacauan terus terjadi di Hong Kong, dengan 100.000 atau 200.000 perusuh di jalanan. Tapi saya pikir ini tidak mungkin,” katanya.
Sementara itu, Yue Gang, pensiunan kolonel PLA, mengatakan komentar Wu dapat dilihat sebagai peringatan bagi para pemrotes Hong Kong yang radikal.
"Saya pikir tanggapannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar, tetapi mengingatkan tentang UU Garnisun dapat dilihat sebagai peringatan bagi para demonstran radikal yang melakukan kekerasan," katanya.
Yue tidak mengesampingkan kemungkinan pemerintah Hong Kong meminta bantuan dari Beijing.
"Saya pikir titik didih sudah tercapai," katanya. “Area yang terkena dampak telah melebar, termasuk kantor penghubung. Jika ini terus berlanjut, pengunjuk rasa bahkan bisa mengepung garnisun PLA. ”
Pengamat veteran Tiongkok Johnny Lau Yui-siu mengatakan pernyataan juru bicara kementerian pertahanan itu penting, menunjukkan bahwa Beijing sangat memperhatikan perkembangan di Hong Kong.
“Interpretasi saya adalah, PLA sedang dalam tahap mengamati situasi di Hong Kong. Garnisun PLA Hong Kong seperti kapal selam yang melayang perlahan ke permukaan air. PLA di kota itu bisa memainkan peran, sesuai dengan hukum."
Lau mengimbau para pengunjuk rasa menghentikan cara-cara demo mereka yang melebihi batas, terutama menyerang fasilitas kantor penghubung pemerintah pusat.
David Lesperance, pendiri Lesperance & Associates mengingatkan bahwa PLA telah mengirim bendera merah ke sektor bisnis.
“Ini adalah pesan bendera merah dan akan mengejutkan komunitas bisnis. Tidak ada yang ingin melihat Tiananmen baru di Sheung Wan,” katanya.
"Untuk pebisnis lokal dan internasional di Hong Kong, ini adalah tanda bahwa segalanya bisa menjadi lebih buruk."