Pembakaran Kantor PWI di Aceh, Ketua AJI Batam : Ini Teror Terhadap Profesi Jurnalis

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Slamet Widodo menyayangkan terjadinya insiden pembakaran Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
GRUP WHATSAPP PWI ACEH
Kondisi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara (Agara) diduga dibakar orang tak dikenal pada Kamis (1/8/2019) dinihari. Terlihat bagian pintu hitam bekas terbakar. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Slamet Widodo menyayangkan terjadinya insiden pembakaran Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara, Kamis (1/8) dini hari.

Peristiwa ini hanya selang dua hari, setelah rumah wartawan Serambi Indonesia di Agara mengalami nasib serupa, Selasa (30/7) lalu.

Kejadian ini semakin menguatkan, dugaan adanya upaya orang-orang tertentu untuk meneror wartawan yang bertugas di wilayah itu.

"Ini teror yang luar biasa. Bukan lagi teror terhadap organisasi tapi teror terhadap profesi jurnalis," kata Dodo, sapaannya kepada Tribun di Batam Center.

Ia meminta polisi harus bertindak tegas dan mengusut kasus pembakaran itu.

PWI Kepri Minta Keseriusan Polda Aceh Buru Pelaku Pembakaran Kantor PWI di Aceh

Polda Kepri Kirim 31 Penyelam Handal ke Manado, Ikuti Kegiatan Pemecahan Rekor Dunia

Rumah semi permanen milik Asnawi Luwi, Wartawan Serambi Indonesia di Aceh Tenggara, diduga dibakar OTK, Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 01.30 WIB.
Rumah semi permanen milik Asnawi Luwi, Wartawan Serambi Indonesia di Aceh Tenggara, diduga dibakar OTK, Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 01.30 WIB. (SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI)

Ketua PWI Minta Media Massa Menahan Diri Dalam Pemberitaan Sensasional Hasil Pilpres 2019

Teror Terhadap Wartawan di Agara, Kantor PWI Diduga Dibakar, Temukan Botol Berisi Minyak Tanah

Dodo kembali mengingatkan, kepada pihak-pihak yang tak puas atau merasa dirugikan dengan pemberitaan, bisa melakukan langkah-langkah yang sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Yakni dengan melapor ke Dewan Pers.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Aceh, Dodo menilai kondisi di Batam, Kepri masih cukup kondusif.

Meski begitu, ia tak berhenti mengingatkan para jurnalis, untuk tetap mengedepankan kode etik jurnalis dalam menjalankan tugas.

Ada prosedur yang mesti dilalui dalam membuat sebuah pemberitaan, yakni cek dan ricek, cover both side, dan lainnya. Dan hal itu harus bisa dipertanggungjawabkan.

"Ketika serampangan, risiko yang dihadapi bisa saja besar. Jurnalis, profesi yang penuh risiko," ujarnya.

Mahasiswi Cambridge Ini Tiba-tiba Buka Pintu Pesawat saat Terbang dan Meloncat Keluar

Bright PLN Buka Suara Penyebab Pemadaman Listrik Sejumlah Wilayah di Batam Rabu (31/7)

Sejak TMMD 105 Gelar Bakti di Karimun, Pelajar ke Sekolah Sudah Lewat Jalan Pintas

Maka dari itu, butuh kejelian dari jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Itu untuk meminimalisir risiko, tanpa menyembunyikan fakta.

"Kita berharap kejadian di Aceh, jangan sampai terjadi di Batam, Kepri," kata pria berkaca mata ini.

Ia menambahkan, selain teror yang tampak jelas seperti insiden pembakaran Kantor PWI Aceh Tenggara dan rumah wartawan di Agara, Aceh, ada teror baru yang mungkin terjadi. Teror itu disebut doxing. Suatu tindakan melacak identitas seseorang dari dunia maya (internet), tujuannya untuk menyerang, mencari kelemahan seseorang di dunia nyata atau untuk maksud negatif lainnya.

BP Batam Tunjuk Perumahan Hang Tuah Jadi Proyek Percontohan Sambungan Rumah IPAL

Hotman Paris Pusing Asisten Pribadinya Undur Diri, Buka Loker Pengganti Nurbaenny

"Doxing ini bentuk perundungan lewat media sosial dengan membuka jati diri jurnalis. Bahkan bisa menjurus ke fitnah," ujar Dodo.

Korbannya bisa dibuat tidak tenang. Karena data diri atau orang-orang di sekitarnya diungkap. Kasus seperti ini sudah pernah terjadi dengan jurnalis di Jakarta dan jurnalis dari beberapa daerah lainnya di Indonesia. (wie)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved