DEMO HONG KONG

Beijing: Aksi Demo Hong Kong Sudah Tergolong Terorisme, Ancam Gunakan Tangan Besi

Guang mengatakan, kota itu telah mencapai "momen kritis" dan bersumpah untuk menindak kejahatan dengan kekerasan dengan "tangan besi"

South China Morning Post
Para penumpang berdesak-desakan dengan ribuan demonstran Hong Kong, Senin (12/8/2019) 

TRIBUNBATAM.ID, MACAU - Aksi demo Hong Kong sudah berubah menjadi medan pertempuran antara kelompok demonstran garis keras dengan kepolisian dalam dua minggu terakhir.

Polisi bersenjatakan gas air mata, sementara pendemo membalas dengan lemparan batu, katapel, hingga bom molotov.

Tidak surutnya aksi demo di Hong Kong membuat pemerintah China gusar dan memperingatkan bahwa aksi kekerasan pengunjuk rasa sudah menunjukkan "tanda-tanda terorisme".

Beijing menegaskan kembali dukungannya bagi pasukan kota untuk mengambil tindakan tegas menindak "perusuh" dan menyeret para aktor di balik demo ke meja pengadilan.

(UPDATE: Situasi bandara Hongkong)

Ribuan Demonstran Kuasai Bandara Hong Kong, Seluruh Penerbangan Dibatalkan

Demo Hong Kong, Duduk Diam di Bandara, Bentrok Lagi di Pusat Kota

Harga Gas Naik, Tarif Listrik Juga Ikut Naik, Begini Penjelasan Bright PLN Batam

Yang Guang, juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau (HKMAO) di bawah Dewan Negara, membacakan pernyataan keras kepada media Hong Kong di Beijing pada Senin sore.

Guang mengatakan, kota itu telah mencapai "momen kritis" dan bersumpah untuk menindak kejahatan dengan kekerasan dengan "tangan besi", lapor South China Morning Post.

Secara khusus, juru bicara itu mengutuk serangan bom bensin yang gegabah terhadap kantor polisi oleh pengunjuk rasa yang menyebabkan seorang petugas terluka pada hari Minggu.

"Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa radikal Hong Kong telah berulang kali menyerang polisi dengan alat yang sangat berbahaya. Itu merupakan kejahatan berat dan mulai menunjukkan tanda-tanda terorisme," kata Yang dalam jumpa pers tanpa tanya jawab tersebut.

"Tidak ada tempat di dunia ini yang akan mentolerir kekejaman keji dan ekstrem ini," kata kantor penghubung. "Jika kita membiarkan jenis kegiatan teroris ini berlanjut, maka Hong Kong akan meluncur ke jurang maut."

Konferensi pers HKMAO yang singkat merupakan peringatan ketiga menanggapi aksi protes Hong Kong, namun belum ada ungkapan, apakah China akan mengerahkan pasukan untuk mengambil-alih situasi.

Yang Guang (Weibo)

Seperti diketahui, China memiliki belasan ribu pasukan tentara rakyat (PLA) di Hong Kong, namun bersifat pasif.

Pekan lalu, 12 ribu pasukan anti-huru-hara menggelar latihan di Shenzhen, kota yeng berbatasan langsung dengan Hong Kong.

Pernyataan pada hari Senin datang setelah kekerasan meningkat pada hari Minggu, dengan bentrokan yang tegang antara pengunjuk rasa dan polisi di Tsim Sha Tsui, Sham Shui Po, Wan Chai dan Kwai Chung,.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved