Satlantas Polres Bintan Masih Periksa Sopir Truk yang Terlibat Kecelakaan Lalu lintas Maut di Bintan
Polisi masih meminta keterangan sopir truk yang terlibat kecelakaan lalu lintas maut di Bintan. Dua orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora
Tim Direktur Lalu lintas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Dirlantas Polda Kepri) mendatangkan alat Traffic Accident Analysis (TAA) untuk membuat gambaran simulasi sebelum dan sesudah kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Wisata Bahari Kilometer 30 Kawal, Kamis (8/8/2019) sore.
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Sopir truk yang terlibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang menewaskan dua korban di Jalan Raya Wisata Bahari, Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Kamis (8/8) lalu masih dimintai keterangan.
Kepala Satuan Lalu lintas Kepolisian Resort (Kasat Lantas Polres) Bintan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Cut Putri Amelia Sari menuturkan, sejauh ini pihaknya masih terus meminta keterangan dari sopir truk tersebut.
Sopir truk itu bernama Ridwan yang saat ini masih ditahan di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Gunung Kijang.
Sedangkan dua korban yang meninggal dunia bernama Dewi dan Haris.
• Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang Kunjung Keluarga Korban Lakalantas Maut di Bintan, Ini Pesannya
• Dirlantas Polda Kepri Pakai TAA Untuk Olah Lakalantas Maut di Bintan, Ini Pesan Kasatlantas Bintan
• Postingan Lakalantas Tunggal di Batu 2 Tanjungpinang Tuai Banyak Komentar, Polisi: Belum Ada Laporan
• BREAKING NEWS. Lakalantas Sepeda Motor VS Avanza di Bintan, Pasangan Suami Istri Tewas di Tempat
"Jadi sampai saat ini kita masih berupaya mencari saksi-saksi lain yang memang melihat kejadian," tutur Cut, Senin (12/8/2019).
Cut juga menjelaskan, kedua korban yang meninggal dunia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ahmad Thabib Kilometer 8 Kota Tanjungpinang.
Dari keterangan dokter, korban meninggal akibat pendarahan di bagian kepala dan luka robek pada bagian pangkal paha.

• Mahfud MD Gelar Sayembara Rp 10 Juta Setelah Dituduh Anti Tauhid dan Islamphobia
• Mobil Listrik Nissan Leaf akan Hadir di Indonesia Maret 2020
• Didesak Tolak Revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Ini Jawaban Walikota
• Rambah Kawasan Hutan Lindung Gunung Lengkuas Bintan, Penambangan Batu Granit Sudah Berusia 10 Tahun
"Korban meninggal dunia sehabis isya setelah kejadian," ucap Cut.
Belajar dari kejadian Lakalantas yang menewaskan dua orang korban, Cut mengimbau kepada segenap masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendaraan.
Selain itu, apabila ada kecelakaan di depan mata, masyarakat diharapkan agar lebih memperhatikan kondisi korban ketimbang merekam dan memviralkan kejadian kecelakaan.
"Sebab, meninggalnya dua korban kecelakaan di Kawal diduga karena lambat mendapatkan pertolongan.
Karena hal ini menyangkut nyawa manusia dan memang korban sangat membutuhkan pertolongan saat kejadian Lakalantas menimpanya," ," terang Cut. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)