Diangkut dengan Pesawat dari Tanjungpinang, Harga Cabai Merah di Anambas Tembus Rp 180 Ribu Per Kg

Harga cabai merah di Tarempa Kabupaten Anambas mencapai Rp 180 ribu. Ini beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai naik.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra
Suasana Pasar Bintan Center Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri pada Senin (8/7/2019) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Harga cabai merah di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp 180 ribu per kilogram.

Sedangkan, harga cabai rawit menyentuh Rp 150 ribu per kilogram.

Harga cabai tersebut sudah berlaku sekitar satu bulan terakhir.

Cabai dibawa menggunakan pesawat dari Kota Tanjungpinang.

Beda Harga Cabai Merah Antara Kabupaten Anambas dan Kota Tanjungpiang di Provinsi Kepri

Harga Beli Sudah Mahal, Penjual Cabai Batam Galau Tetapkan Harga Jual

Harga Cabai di Distributor Masih Tinggi, Pedagang Bingung Mau Jual Dengan Harga Berapa Lagi

Petani Cabai di Barelang Sebentar Lagi Panen, Berharap Bisa Tutupi Kebutuhan di Batam

Karena transportasi laut semisal kapal ferry belum berlayar secara normal karena cuaca belum bersahabat.

Harga cabai ini memang tidak dipengaruhi oleh urusan transportasi.

Daerah produsen cabai yang kesulitan menghasilkan cabai karena musim kemarau diketahui sebagai satu penyebabnya harga cabai naik dari harga biasanya.

"Hari ini susahnya orang butuh cabai.

Misalnya, saya berjualan ayam dan lele goreng.

Kan tidak mungkin saya kasih pelanggan pakai sambal kemasan.

Bisa-bisa kabur pelanggan saya," sebut seorang pedagang di Jalan Hang Kesturi, ‎Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Nanang Jumat (16/8/2019) siang.

Seorang Pedagang Pasar Tradisional Botania 2, Toko Sahabat Dapur, Mimi menunjukkan harga cabai, Senin (5/8/2019).
Seorang Pedagang Pasar Tradisional Botania 2, Toko Sahabat Dapur, Mimi menunjukkan harga cabai, Senin (5/8/2019). (TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI)

‎Nanang pun berharap harga cabai dapat kembali stabil.

Nanang berharap, masuknya kapal ferry mudah-mudahan berdampak pada harga jual cabai itu.

Kapal ferry rute Tanjungpinang - Letung - Tarempa berlayar setiap Senin, Rabu dan Jumat.

Namun, sudah dua pekan terakhir, kapal hanya berangkat setiap hari Jumat.

Penyebabnya adalah penumpang yang sepi ditambah cuaca laut yang kurang bersahabat untuk pelayaran.

Anggaran Pendidikan 2020 Rp 505,8 Triliun, Lanjutkan Program Indonesia Pintar

16 Tahun Mangkrak, Gedung Sekolah Intelijen Batam Bakal Dijadikan Sekolah Terpadu

Bertemakan Woodstock 1969, Adidas Rilis Sneakers UltraBOOST

Berkas Usulan Pelantikan Anggota DPRD Batam Diserahkan Gubernur

"Kalau memang ferry nanti bawa cabai.

Mungkin berpengaruh ke harga cabai sampai Rp 180 ribu per kilogram itu.

Di Tanjungpinang saja pekan lalu harganya sudah tembus Rp 80 sampai Rp 90 ribu per kilogram," ungkap Nanang. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved