Setelah Berikan Miras Kemahasiswa Papua, Oknum Polwan Ini Dinonaktifkan Dari Jabatan

Seorang polisi perempuan bernama Sarce Christiaty dinonaktifkan dari jabarannya setelah terbukti memberikan miras kepada sejumlah mahasiswa Papua di B

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews
Setelah Berikan Miras Kemahasiswa Papua, Oknum Polwan Ini Dinonaktifkan Dari Jabatan (ilustrasi) 

 "Kami sudah ambil langkah, saya sudah memeriksa anggota polrinya, dan kami sudah ambil langkah hasil pemeriksaan itu, kami sepakat saya putuskan bahwa yang bersangkutan di non-aktifkan dari jabatannya, diganti sambil menunggu perkembangan lidikan lainnya," kata Rudy.

Rudy pun menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggotanya.

"Saya mohon maaf kepada saudara saya mahasiswa Papua di Bandung atas kejadian anggota saya yang diduga memberikan minuman kepada rekan-rekan di sana," ucapnya.

Saat ini, oknum polisi tersebut sedang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pemberian minuman keras tersebut didasari atas dasar persamaan emosional pribadi anggota tersebut sebagai orang perantauan.

 Gadis Belia Ini Diancam Foto Tak Senonoh Disebar Karena Enggan Turuti Nafsu Oknum Polisi Bripka

 Oknum TNI yang Ucapkan Kata Rasis Kepada Mahasiswa Papua Nasibnya Sungguh Tak Terduga

 Video Mesum Durasi 17 Detik Diperankan eks Pegawai Bank, Pemeran Wanita Syok & Ketakutan

 Video Mesum Eks Pegawai Bank Durasi 17 Menit, Mantan Atasan Beberkan Fakta

 

"Bahwasanya saudari ada kesamaan, orang perantauan, hubungan emosional sudah dibangun sejak saudari Sarce dinas di Jabar.

Namun demikian, dalam hal ini sifatnya pribadi yang bersangkutan kepada warga Papua," ujar dia.

Ia juga memastikan bahwa Polda Jabar telah menjamin keamanan warga Papua maupun Papua Barat.

"Artinya di Jabar, warga Jabar dan Papua guyub, kita bersatu tidak ada persoalan apapun," ucap dia.

Sementara itu anggota Kompolnas Bekto Suprapto mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan polisi tersebut, pemberian miras sudah biasa dilakukan.

Namun Bekto menilai momen pemberian miras kali ini tidak tepat.

"Meskipun dia sebelumnya biasa melakukan, sekarang sedang sensitif.

Yang menerima pun seandainya biasa menerima, kali ini marah.

Kok kamu kasih saya?" ujar Bekto.

Ia juga menilai, seorang polisi tidak patut memberikan miras kepada masyarakat umum karena miras dapat memicu berbagai bentuk kejahatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved