Penderita Hemofilia Juga Perlu Perhatian, Pemerintah Dinilai Kurang Sigap
Pemerintah selama ini dinilai kurang sigap memperhatikan penderita Hemofilia yang ada di Kota Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penyakit hemofilia bisa berisiko semakin parah apabila tidak ditangani dengan cepat.
Maka sangat perlu dilakukannya pendeteksian penyakit karena hingga saat ini banyak pasien hemofilia yang tidak terdaftar.
Ketua Komunitas Cahaya Hemofilia, Sunil mengatakan hemofilia adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami kelainan pada proses penggumpalan darah.
Oleh sebab itu memang harus ditangani.
• Sandiaga Uno Sedih Usai Pilpres 2019, Ungkap Kini Jadi Pengacara Pangguran Banyak Acara
• Pendaftaran Beasiswa LPDP 2019 Dokter Spesialis Sudah Dibuka, Cek Syaratnya Yuk!
• Lokalisasi Ilegal Pokok Jengkol Batam, Sudah Sering Dirazia Tapi Masih Banyak yang Datang Kesana
Ia menilai pemerintah saat ini juga kurang sigap dalam merangkul su penderita khususnya area Kepulauan Riau (Kepri).
Pasalnya yang menghadapi risiko penyakit hemofilia ini hanya penderitanya sendiri dan tidak menular.
Apalagi, kata dia, hemofilia bukan disebabkan oleh virus, penyakit ataupun kutukan tetapi terjadi karena kerusakan faktor pembekuan darah.
• Daftar Pilihan Beasiswa S2 di Indonesia, Ringankan Biaya Kuliah Mahasiswa Tidak Mampu
• VIDEO-Speed Terbelah Ditabrak Ferry Bintan Resort di Pulau Puteri Batam, Begini Kronologi Lengkapnya
Bisa dikatakan 70 persen diturunkan secara genetis dan 30 persen lainnya terjadi akibat mutasi gen.
"Komunitas ini dibentuk sebagai wadah dimana anak-anak ini mendapatkan tempat bagaimana mereka untuk berobat. Kemana mereka untuk mencari dokternya. Disini adalah wadah orangtua, penderita, sukarelawa, akademis, aktivitis dan masyarakat awam berkumpul," ujar Sunil disela-sela rangkaian acara HUT Komunitas Cahaya Hemofilia di Alun-Alun SP Plaza Batu Aji.
Diakuinya Komunitas Cahaya Hemofilia ini terbentuk sejak 8 Agustus 2018 lalu.
Hingga saat ini sudah memiliki kurang lebih 40 anggota.
"HUT yang pertama ini sebenarnya jatuh di tanggal 8 Agustus lalu. Hari ini baru berkesempatan merayakan HUT yang pertama ini," ujar Sunil.
Pantauan Tribun acara ini cukup unik. Usai rangkaian pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan hiburan live keyboard India bersama artis kota Medan.
Masyarakat Batam juga turut menyaksikan acara tersebut dengan gratis.
Anak-anak diajak berjoget India bersama diatas panggung.