Populasi Singapura Tumbuh 1,2 Persen, Tapi Jumlah Penduduk Asli Tak Bertambah, Kebanyakan Pendatang
Dari jumlah populasi yang naik itu, jumlah penduduk asli Singapura justru naik tipis, hanya 0.8 persen dibanding tahun sebelumnya, 3,5 juta orang
TRIBUNBATAM.ID, SINGAPURA - Populasi Singapura tumbuh sebesar 1,2 persen menjadi 5,7 juta pada Juni 2019.
Namun, dari jumlah populasi yang naik itu, jumlah penduduk asli Singapura justru naik tipis, hanya 0.8 persen dibanding tahun sebelumnya dan tetap di angka 3,5 juta orang.
Penambahan penduduk Singapura bertambah justru dari lonjakan jumlah pekerja asing, menurut statistik resmi yang dirilis pada Rabu (25/9/2019), seperti dilansir TribunBatam.id dari Channel News Asia.
Pada saat yang sama, jumlah kewarganegaraan Singapura yang diberikan justru tertinggi dalam setidaknya 11 tahun, kata laporan Population in Brief tahunan.
• Imigrasi Lakukan Olah TKP di Tempat Persembunyian WNA, Temukan Sejumlah Barang Bukti
• VIDEO Detik-detik Yasonna Laoly Emosi di ILC Karena Banyak yang Salah Paham Isi RKUHP
• Percakapan Telepon Bocor, Kongres AS Umumkan Penyelidikan untuk Memakzulkan Donald Trump
Dari data itu disebutkan, pada Juni 2019, ada 3,5 juta warga Singapura, meningkat 0,8 persen dari tahun sebelumnya. Populasi penduduk tetap (PR) tetap relatif stabil pada 530.000, sementara yang bukan penduduk --yang termasuk tanggungan, pelajar internasional dan orang-orang yang bekerja di negara itu-- naik 2 persen menjadi 1,68 juta.
Pembengkakan jumlah non-penduduk, terutama disebabkan oleh peningkatan pemegang izin kerja, didorong oleh pertumbuhan di sektor jasa dan perubahan dalam industri konstruksi.

Pekerja asing --tidak termasuk pekerja rumah tangga-- tumbuh sekitar 22.000 orang antara Juni 2018 dan Juni 2019.
Ini mengikuti dua periode penurunan berturut-turut. Antara 2017 dan 2018, jumlah orang asing yang bekerja di Singapura turun 10.000; dan antara 2016 dan 2017, turun sekitar 36.000.
Mayoritas pendatang berasal dari negara-negara Asia Tenggara (61,6 persen), dari negara-negara Asia lainnya 32,4 persen dan 6 persen dari negara-negara di luar Asia.
Sekitar 1.576, atau 7 persen kewarganegaraan baru diberikan kepada anak-anak yang lahir di luar negeri oleh orangtua Singapura, kira-kira jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya.
Singapura juga memberikan 15.000 hingga 25.000 kewarganegaraan baru setahun kepada individu yang berkomitmen menjadikan Singapura sebagai rumah mereka, kata laporan itu, yang diterbitkan oleh Grup Strategi Kantor Perdana Menteri.

"Imigrasi membantu memoderasi dampak penuaan dan tingkat kelahiran yang rendah pada populasi warga kami, dan mencegahnya menyusut dalam jangka panjang," katanya.
Jumlah permanent Resident (PR) atau izin tinggal tetap juga diberikan sedikit lebih tinggi dibanding tahun lalu, yakni 32.710 orang dari tahun sebelumnya 31.849 orang.
