Tak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Berdaya Ledak Tinggi, Kehancurannya Mengerikan

Dapat dibayangkan, andaikan ini meledak, maka daya hancurnya lebih tinggi, tidak sesederhana bom molotov

Twitter/@andi_chairil
Bahan peledak jenis bom molotov 

Tak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Berdaya Ledak Tinggi, Kehancurannya Mengerikan

TRIBUNBATAM.id -  Sebuah bom bakar yang terbuat dari botol disita polisi dari seorang dosen.

Seperti diketahui, dosen tersebut tercatat bertugas Institut Pertanian Bogor (IPB).

Informasinya, bom yang diamankan pihak kepolisian RI dari dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith rupanya bukanlah bom molotov.

Bom tersebut merupakan bom rakitan yang berdaya huluk ledak tinggi. 

Ledakan tinggi tersebut berpotensi merusak termasuk mengancam keselamatan jiwa raga.

"Mohon dipahami, ini bukan bom molotov seperti biasa tetapi ini adalah bom yang memang memiliki daya ledak.

Jadi berbeda, tidak sesederhana bom molotov, ini adalah bom yang dirakit memang mempunyai bahan peledak," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).

Inilah 4 Pesawat Pembom Canggih dan Paling Berbahaya Milik Rusia yang Bikin AS Waspada

Siapa Abdul Basith Dosen IPB yang Ditangkap Bawa Molotov? Dikenal Sosok Dermawan

Purnawirawan TNI, Sony Santoso Ditangkap Bersama Dosen IPB Terkait Dugaan Rencana Rusuh Mujahid 212

Asep menyampaikan bahwa bom rakitan tersebut memiliki beberapa unsur sehingga dapat dikatakan sebagai bahan peledak.

Menurut dia, bom rakitan itu memiliki sumbu peledak dan bahan peledak seperti serbuk korek api, hingga paku.

Selain berdaya ledak tinggi, apabila bom tersebut meledak, kata Asep, dapat berakibat fatal.

"Di sini unsur-unsur dikatakan sebagai bahan peledak terpenuhi, dia mempunyai sumbu untuk memberikan picuan, yang kedua, sumbu itu juga terdiri dari bubuk atau serbuk korek api, di situ juga ada unsur bahan peledaknya, dan ada deterjennya, ada juga lada," ujar dia.

"Dan yang lebih mempunyai daya ledak tinggi karena di dalam balutan ini ada kandungan paku. Jadi bisa dibayangkan, andaikan ini meledak, maka daya hancurnya lebih tinggi, tidak sesederhana bom molotov," kata dia.

Kemudian, bom tersebut dirakit dengan menggunakan botol kaca bekas.

Adapun Abdul Basith ditangkap di kawasan Tangerang, Sabtu (28/9/2019) lalu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Abdul Basith ditangkap karena menyimpan 28 bom molotov.

Abdul bersama 9 tersangka lainnya diduga merencanakan peledakan bom molotov tersebut saat aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI pada Sabtu (28/9/2019).

"Yang bersangkutan (Abdul Basith) menyimpan bom molotov 28 buah," kata Argo kepada Kompas.com, Senin (30/9/2019).

Saat ini, Abdul Basith (AB) dan 9 tersangka lainnya ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.

Para tersangka dijerat dengan sejumlah pasal, di antaranya adalah Pasal 169 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Selain Surya Paloh, Ini 4 Tokoh yang Pernah Berseteru dengan Megawati, Sempat Sangat Dekat

TODAY IN HISTORY: 10/08, Meteor 5-10 Meters Explode in Bone, South Sulawesi

Waktu Terbaik Hingga Penginapan Termurah, Ini Panduan Wisata Lengkap ke Maldives

Berstatus Tersangka, Pembunuh Bocah Umur 2,5 Tahun di Batam Masih Dirawat di Rumah Sakit

Jangan Lupa Follow IG @Tribun___Batam :

#Tak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Berdaya Ledak Tinggi, Kehancurannya Mengerikan#

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polri: Bom Rakitan dari Dosen IPB Berdaya Ledak Tinggi, Bukan Molotov

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved