Butuh Bantuan, Bayi Lima Bulan di Karimun Didiagnosis Alami Kerusakan Hati
Saat ini keluarga Diego juga mengalami keterbatasan dana. Per lima hari, Diego harus meminum obat seharga Rp 2,5 juta.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kondisi bayi laki-laki berusia lima bulan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri memperihatinkan.
Perut Bayi bernama Diego Gyrie Alvino itu membesar tidak seperti ukuran normal pada umumnya.
Pembuluh-pembuluh darahnya terlihat timbul dari perutnya.
Mata putra kedua Sugimin (30) dan Sri Jayanti (25) itu tak lagi jernih.
Warnanya berubah kuning kehijau-hijauan.
Air seni Diego warnanya juga tidak wajar, berwarna cokelat seperti air teh.
Kondisi tersebut telah dialami Diego beberapa minggu terakhir.
• Benarkah Teh Celup SariWangi Bangkrut? Ini Jawaban dari PT Unilever Indonesia
• Alasan Mengapa Bayi Tak Boleh Diberi Madu, Para Bunda Harus Tau Ini
• Kisah Seorang Pria di Bintan Mencuri AKI Demi Mencukupi Kebutuhan Anaknya yang Masih Bayi
Berawal saat ia buang air besar, yang keluar hanya cairan berwarna putih seperti bubur.
Kepada pihak keluarga, dokter menyampaikan Diego mengalami kerusakan pada lever (hati).
Dokter menyarankan kepada Sugimin, ayah Diego agar anaknya menjalani operasi penggantian hati.
"Sudah dua dokter yang sarankan bayi kami operasi ganti hati," kata warga Sememal RT 03 RW 01, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Minggu (20/10/2019).
Sontak saja ia dan istrinya syok mendengarkan saran dokter itu.
Dokter menyarankan agar Diego dirujuk ke rumah sakit anak di Kota Pekanbaru atau Jakarta untuk menjalani operasi.
Ia sangat berat melihat anaknya yang baru berusia hitungan bulan menjalani pengobatan seperti itu.
Sugimin pernah melihat anak dari kenalannya yang menjalani operasi serupa, namun berakhir dengan kegagalan.