Nauru, Negara Terkaya di Dunia yang Kini Jatuh Miskin, Begini Faktanya

Ya, Nauru adalah sebuah pulau dengan luas sekitar delapan setengah mil persegi dan berpenduduk sekitar 10.000 jiwa.

worldatlas.com
Nauru 

TRIBUNBATAM.id - Nama Nauru mungkin masih asing di telinga sebagian orang.

Ya, Nauru adalah sebuah pulau dengan luas sekitar delapan setengah mil persegi dan berpenduduk sekitar 10.000 jiwa.

Pulau yang juga sebuah negara ini terletak di Pasifik Selatan sekitar pertengahan antara Australia dan Hawaii.

Dalam jangka waktu kurang dari tiga dekade, Nauru berubah dari negara terkaya di dunia jadi ke salah satu yang termiskin.

Penyebabnya melibatkan kerusakan lingkungan, pencucian uang untuk mafia Rusia, dan serangkaian kejahatan di sana.

Dirangkum dari laman unbelieveable-fact.com, berikut 7 fakta unik Nauru, negara terkaya di dunia yang tiba-tiba jatuh miskin.

Inilah Harga Hape Samsung November 2019, Mulai Galaxy A10s hingga A70

Ahmad Dhani Segera Bebas, Pengajuan Banding Dikabulkan, Ini Reaksi Mulan Jameela: Halo Sayang

 

 
unbelievable-facts
unbelievable-facts

Alasan negara ini dianggap negara terkaya karena penghasilan besar pemerintah dari hasil jual fosfat.

Pulau ini memiliki deposito besar bermutu tinggi batuan fosfat yang terbentuk jutaan tahun dari burung laut guano.

Pada tahun 1975, Nauru memperoleh pendapatan setara dengan US$ 2,5 miliar yang memberikan penghasilan tertinggi per penduduk di dunia.

Pendapatan besar membuat pemerintah tidak memberlakukan pajak dan menyediakan layanan penting gratis termasuk perawatan kesehatan, perawatan gigi, transportasi bus, dan pendidikan.

Jika pengobatan medis yang dibutuhkan warga Nauru tidak tersedia di pulau itu, pemerintah akan mendanai untuk menerbangkan mereka ke Australia.

Selain itu, Naurans (warga Nauru) yang memenuhi syarat bisa sekolah ke universitas di Australia secara gratis, dan mendapat uang saku kurang dari $ 5 per bulan.

Tapi, kejatuhan negara ini datang ketika deposito fosfat mulai habis

2. Nauru mulai menderita kekeringan terus-menerus dan jatuh miskin

unbelievable-facts
unbelievable-facts

Selama bertahun-tahun, pertambangan fosfat merusak hampir 80% dari pulau menjadi tidak layak huni.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved