KARIMUN TERKINI
Melihat Nilai Khairunisa di Ijazah, Kepsek: Anaknya Memang Pintar
Dari nilai terakhirnya, Khairunisa tergolong anak yang pintar. Tidak ada nilai yang dibawah 70. Hanya beberapa mata pelajaran yang nilai 70.

Sejak saat itu, keluarga tidak lagi mendengar kabar darinya. Bahkan pihak keluarga telah menyebarkan berita hilangnya Khairunisa.
Ambil Sampel Tulang
Tim DVI Biddokkes Polda Kepri mengambil sampel tulang di makam Khairunisa di TPU Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri Selasa (26/11/2019) siang.
Dokter forensik Polda Kepri, Iptu dr Leonardo merasa proses autopsi yang dilaksanakan telah cukup.
Autopsi dilakukan untuk mencari titik terang dalam memastikan identitas jenazah serta penyebab dari kematiannya.
Pihaknya melakukan indentifikasi personal dan autopsi terhadap sisa tubuh Khairunisa.
"Kami tinggal mengolah data dengan standar-standar yang ada. Sisa dari tubuhnya kan tinggal tulang. Yang diambil tulangnya," jelas dokter yang juga bertugas di Urkes Polresta Barelang itu.
Meski sudah melakukan autopsi, pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan. Hasil autopsi, menurutnya akan disampaikan ke penyidik Satreskrim Polres Karimun yang menangani kasus ini.
Meskipun tim forensik memiliki kesimpulan sementara, namun ada hal-hal rahasia yang membatasi penyampaian mengenai hal ini kepada publik.
"Kami bersama tim mencari sebanyak-banyaknya bukti. Yang kami dapatkan disampaikan ke penyidik. Sebenarnya bisa disimpulkan. Tapi ada rahasia kedokteran dan rahasia penyidikan.
Sementara, kesimpulan-kesimpulan kami keep dan sampaikan ke penyidik. Jika kasus sudah terang dan jelas pasti penyidik akan sampaikan," ucapnya.
Anggota DPRD Karimun Kawal Kasus Khairunisa
Kasus Khairunisa ini pun mendapat perhatian berbagai pihak.
Tidak hanya masyarakat yang menanti hasil dari penyelidikan oleh polisi. Kasus ini rupanya mendapat perhatian dari anggota DPRD Karimun fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nyimas Novi Ujiani.
Ia berkomitmen untuk mengawal kasus remaja putri kelahiran 21 Agustus 2003 yang dikabarkan hilang sejak Juni 2019.
“Memang bukan hal yang mudah bagi polisi untuk mengungkap kasus ini. Tapi, masyarakat menginginkan ada titik terang,” ujarnya Rabu (20/11).
DPRD Karimun telah menggelar audiensi dengan Kasatreskrim Polres Karimun AKP Herie Pramono dan jajarannya pada 4 November 2019 lalu. Dalam pertemuan itu pihaknya memberikan semangat kepada Kasatreskrim Polres Karimun AKP Herie Pramono beserta jajarannya.
Menurut Nyimas, ibu-ibu di Karimun yang memiliki anak usia remaja khawatir akan ada Khairunisah lainnya bila kasus ini tidak terungkap.
"Kasusnya sendiri kan belum tahu, apakah ini pidana pembunuhan atau bunuh diri. Kita tentu tidak ingin ada Khairunisa lainnya," kata Nyimas.(tribunbatam.id/elhadifputra)