KARIMUN TERKINI

Kanwil DJBC Kepri Perpanjang Masa Pencarian, Cari Tekong Korban Tabrakan Kapal Patroli vs Speedboat

Humas Kanwil DJBC Kepri, Refli Feller Silalahi belum memperoleh informasi apakah proses pencarian korban melibatkan instansi lain atau tidak.

tribunbatam.id/istimewa
Anggota Kanwil DJBC Khusus Kepri melakukan pencarian di sekitar lokasi kapal patroli dan speedboat tabrakan. Pencarian dilakukan untuk memastikan apakah ada korban yang jatuh ke laut dari peristiwa Minggu (1/12/2019) kemarin. 

Bagian lambung kiri speedboat yang hancur akibat tabrakan dengan kapal patroli Bea Cukai Minggu (1/12/2019). (tribunbatam.id/istimewa)
Ia melanjutkan, korban yang meninggal dengan kondisi leher patah kebetulan sedang berada di sisi kiri boat.

"Si korban sedang berada di sisi kiri kapal boat, sehingga ketika kapal bea cukai menabrak, ujung kapal bea cukai mengenai si korban (B) di bagian tengkuk lehernya," ujarnya, menceritakan ulang penuturan saksi mata di tempat kejadian.

Selain mengenai korban yang meninggal, tabrakan nekat yang dilakukan Bea Cukai kepada kapal kosong itu juga mengakibatkan salah satu korban jatuh ke dalam laut.

"Kapal bea cukai naik sampai di kemudi kapal bagian kanan kapal, sehingga korban (A) terhempas ke dalam laut," ujarnya.

Ia menceritakan setelah menabrak speedboat, kapal patroli BC itu segera berlalu meninggalkan kapal yang sudah ditabraknya.

"Setelah nabrak bea cukai langsung kabur, tak ada penyerangan seperti yang disampaikan oleh bea cukai," kata Ahmad Rosano.

Setelah itu, para korban yang ditabrak oleh kapal Bea Cukai mencoba berkomunikasi dengan temannya, untuk membantu menjemput mereka di tengah laut.

"Mereka yang ditabrak kapal Bea Cukai berkomunikasi untuk menjemput di tengah laut," ujarnya .

Ia menuturkan ketika membantu mengangkat korban (B) dari atas kapal, saat itu kondisinya sekarat dengan kondisi leher patah.

"Korban (B) lehernya patah waktu kita angkat dari speedboat, lalu waktu kita dalam perjalanan ke rumah sakit dia menghembuskan nafas di perjalanan," ujar Rosano dengan nada sedih.

5. Hendak Jemput TKI

Dua orang yang ditabrak kapal patroli Bea Cukai DJBC Kanwil Kepri di perairan Nongsa, Batam, berujung tragis.

Dikabarkan satu orang telah meninggal dunia, sementara satu orang lagi hingga kini belum ditemukan.

Keduanya merupakan warga Tanjung Sengkuang, Batuampar, Batam.

Mereka meregang nyawa akibat insiden tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Tribun, kejadian tabrakan kapal tersebut merupakan insiden kecelakaan yang disengaja.

"Jadi rencananya malam itu akan melakukan penjemputan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia.

Posisinya baru mau menjemput, namun sudah dilakukan pengejaran oleh dua kapal Bea Cukai dan dalam aksi itu, mereka menghantam kapal kami hingga pecah belah," ujar informan Tribun, Senin (2/12/2019).

Dikatakannya, pada saat kapal milik Bea Cukai menghantam kapal yang dikemudikan, kapal itu menghantam tekong hingga terlempar ke laut.

Akibatnya hingga saat ini keberadaan tekong belum ditemukan.

Sementara B (alm), yang berada di kapal, kena hantam ujung kapal, sehingga meregang nyawa.

Pantauan Tribun Batam, kapal yang dihantam Bea Cukai tersebut saat ini tengah terparkir di salah satu pelabuhan rakyat di Batam.

6. Korban Tewas Baru Berbahagia

Korban tewas tabrakan kapal patroli bea cukai dengan speedboat di sekitar perairan Nongsa Minggu (1/12/2019) baru saja berbahagia. 

Korban yang diketahui bernama Baso baru saja melangsungkan pesta pernikahan keponakannya. 

Baso sempat dibawa ke rumah sakit. Sayang, nyawa Baso tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya dari kejadian itu.

Pantauan Tribun, Senin (2/12/2019) malam, di rumah korban sedang berkabung, terlihat puluhan orang sedang tahlilan.

Suasana rumah itu tampak berbeda, orang bergantian datang mengungkapkan rasa turut berdukanya.

Tampak tenda dan kursi yang terpasang diteras rumah itu.

Anggota Kanwil DJBC Khusus Kepri melakukan pencarian setelah adanya tabrakan antara kapal patroli dengan kapal speedboat yang diduga milik penyelundup Senin (2/12/2019).
Anggota Kanwil DJBC Khusus Kepri melakukan pencarian setelah adanya tabrakan antara kapal patroli dengan kapal speedboat yang diduga milik penyelundup Senin (2/12/2019). (tribunbatam.id/istimewa)

Semuanya hening membisu bak suara tanpa interaksi, hanya nyanyian tahlil yang terdengar.

Sementara jenazah korban telah dikubur dipemakaman Melcem Batu Ampar siang tadi.

Diketahui korban belum lama ini baru saja melangsungkan pernikahan.

Dikatakannya pada saat kapal milik Bea Cukai menghantam kapal yang dikemudikan, kapal itu mengantam tekong hingga terlempar ke laut, akibatnya hingga saat ini belum ditemukan.

Sementara Baso (alm.) kena hantam ujung kapal sehingga meregang nyawa.

Pantauan Tribun kapal yang dihantam Bea Cukai tersebut saat ini tengah terparkir di pelabuhan Haji Permata, Tanjung Sengkuang.(tribunbatam.id/elhadifputra/alamudin/bereslumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved