BATAM TERKINI
Rokok FTZ di Batam Sudah Kena Cukai
Penerapan cukai terhadap rokok dan minuman beralkohol di Batam sudah berlaku sejak Mei 2019 lalu dan sudah berdampak pada penerimaan cukai di Batam.
Penjualan Anjlok
Di sisi lain, penaikan harga rokok sebesar 35 persen ini diperkirakan membuat volume penjualan rokok akan turun di tahun 2020 ini.
Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma menilai, kenaikan cukai rokok ini terlalu tinggi.
"Karena cukai rokok naik tinggi 23 persen, jadi kemungkinan volume penjualan rokok diperkirakan bisa turun," kata Suria.
Dia menjelaskan, kenaikan cukai memang bukan hal baru lagi, namun tidak terlalu tinggi sehingga kenaikan tidak terlalu terasa.
"Biasanya kalau cukai naik, harga rokok ikut naik. Biasanya bisa dilewati ke customer, sepanjang kenaikan cukainya tidak terlalu banyak. Kali ini kan tinggi sekali," imbuhnya.
Ketua Umum Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moeftie mengatakan hal senada.
Menurutnya, dengan naiknya harga jual eceran, dipastikan volume penjualan akan menurun.
Dia mencontohkan, rokok yang dia jual saat ini seharga Rp 15.000 bakalan naik menjadi Rp 20.000. Hal ini tentu akan membuat banyak konsumennya berpaling mencari rokok yang lebih murah.
"Setiap konsumen itu tentunya punya batas tertentu di dalam kantongnya. Kalau tidak bisa membeli, salah satu jalannya adalah cari rokok yang tanpa banderol (ilegal) yang tentunya lebih murah," ujarnya.
"Kenaikan Rp5.000 saja akan mempengaruhi atau memberikan dampak kepada konsumen," dia menambahkan.
Para perokok memang tidak bisa mengelak dengan kenaikan harga tersebut.
Seperti Dimas yang memang perokok kretek sejak lama mengaku hanya pasrah saja.
“Mau bagaimana lagi resiko kita sebagai perokok, hanya mungkin lebih dikurangi saja merokoknya sekarang,” ujarnya.
Dimas mengaku tak punya alternatif lain untuk menanggulangi naiknya harga rokok yang biasa dia beli.
“Iya kita mau berhenti merokok rasanya belum bisa, mau nyoba rokok lain pun belum tentu cocok,” tutur Dimas kemudian.
Seorang perokok lain mengatakan bahwa rokok-rokok berlabel FTZ swelama ini juga mulai mengalami kenaikan.
“Kalau informasi dari agen rokoknya, sebentar lagi rokok ini pun akan dibanderol, otomatis harganya juga pasti akan naik,” kata Amrizal. (kdk/tribun network/fit/dod/kps)