Cerita Haru Mengiris Hati, Nasib Pria Miskin Dilarang Kuburkan Jenazah Bayinya di Pemakaman Umum

Seorang pria miskin dilarang kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir di pemakaman desa.

Editor: Eko Setiawan
kompas.com/reuters
Ilustrasi bayi 

TRIBUNBATAM.id - Jeritan hati Pria Miskin yang luntang lantung untuk menguburkan anaknya mengiris hati setiap orang.

Karena tidak tidak punya biaya untuk membayar pemakaman.

Seorang pria miskin dilarang kuburkan jenazah bayinya yang baru lahir di pemakaman desa.

Kejagung Ungkap Dugaan Korupsi di Jiwasraya, Pakar Hukum: Jangan Ragu Gunakan UU TPPU

PDI Perjuangan Laporakan KPK Kedewan Pengawas, Yasonna Bagian di Tim Hukum, Jokowi Berikan Komentar

Hindari Pinjaman, Presiden Jokowi Kedepankan Skema Investasi dan Kerja Sama Bagun Ibu kota Baru

Alasannya karena pria itu tak punya uang.

Peristiwa itu kemudian dibagikan seorang warganet di media sosial (medsos) Facebook.

Hal tersebut membuat kisah itu kemudian viral di media sosial.

Dilansir World of Buzz pada Rabu (15/1/2020), seorang pengguna Facebook bernama Abam Botak mengunggah sebuah kisah tragis.

 

Dalam unggahannya tersebut, ia menceritakan tentang seorang pria miskin dari Sabah, Malaysia.

Pria yang tak diketahui identitasnya itu, disebut si pemilik akun, baru saja kehilangan bayinya yang baru lahir.

Dengar Tak Punya Beras di Rumah, Bupati Batang Wihaji Datang dan Cek Rumah Warganya

PILGUB KEPRI - Dukung Soerya Respationo Jadi Gubernur Kepri, 300 Paguyuban Nyatakan Sikap

Koimun Tewas Bersimbah Darah Didepan Mushola, Pelaku Diduga Idap gangguan Jiwa

Namun, penduduk desa tempat pria itu tinggal tak mengizinkannya untuk kuburkan jenazah anaknya tersebut di lahan pemakaman mereka.

Alasannya, pria itu tak punya uang untuk bayar biaya pemakaman.

Ia juga tak memiliki surat-surat resmi.

Abam menuliskan, "Saya mencintai agama saya dan negara saya.

Ayah saya adalah Muslim Kadazan-Murutdan ibu saya dari suku Sungai.

Saya memiliki darah Sabah asli yang mengalir melalui nadi saya.

 

Saya menyukai kedamaian di negara kita, rasa persaudaraan, rasa keadilan dan saya mencintai umat manusia dan semua mahkluk Tuhan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved