BATAM TERKINI

APKLI Batam Dukung Program Revitalisasi Pasar Induk Jodoh, Kecam Oknum Tandingan

Ketua APKLI Kota Batam, Farizal keberatan dengan adanya pihak mengatasnamakan APKLI Batam menolak revitalisasi pasar. Mereka mendukung pemerintah

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ICHWAN NUR FADILLAH
Para pengurus Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Batam saat menggelar konferensi pers, Senin (20/1/2020). Mereka menunjukkan SK resmi dan mengecam tindakan oknum mengatasnamakan APKLI yang menolak program Pemerintah Batam terkait revitalisasi Pasar Induk Jodoh. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Batam, Farizal memberikan klarifikasi atas pernyataan yang mengatasnamakan pihaknya.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu muncul oknum dengan membawa nama APKLI dan menyebut akan menolak segala bentuk program pemerintah terkait revitalisasi Pasar Induk Jodoh.

"Dengan adanya hal seperti ini kami merasa keberatan. Jujur, kami menghindari terjadinya keributan. Oleh sebab itu, saat ini kami dari APKLI hanya memantau saja," tegasnya saat menggelar konferensi pers, Senin (20/1/2020), sambil menunjukkan beberapa dokumen resmi milik APKLI Batam yang dia pimpin.





Ia melanjutkan, pernyataan penolakan itu telah sampai ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.

"Tentu hal ini sangat disayangkan mengingat kami dari APKLI yang sah berada di bawah naungan Disperindag Batam," sambungnya.

Farizal menuturkan, jika seharusnya program pemerintah ini harus dapat didukung penuh oleh berbagai pihak.

DUKUNG Revitalisasi Pasar, Pedagang Asli Pasar Induk Jodoh Sampaikan Aspirasi ke DPRD Batam

Cerita Pilu Pedagang Pasar Induk Batam, Belasan Tahun Berdagang Kini Tergusur

Ia mengatakan, revitalisasi Pasar Induk Jodoh sendiri sangat membantu para pedagang kelas menengah ke bawah.

"Maksud dari program itu adalah menjadikan tempat berdagang menjadi layak. Tentu ini selaras dengan tujuan Batam yang akan bergerak menjadi kota wisata. Jadi pasarnya ditata rapi," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris APKLI Batam, Jafrizal Sofyandi menambahkan, pihaknya tak ingin ada oknum mengatasnamakan APKLI untuk membuat situasi menjadi tak kondusif.

"Kami dari APKLI yang sah dan memiliki legalitas tak pernah untuk menolak segala bentuk program pemerintah," kata Jafrizal terpisah.

Dengan adanya pembangunan Pasar Induk Jodoh Batam saat ini, menurutnya telah sesuai dengan permintaan dari banyak pedagang beberapa waktu lalu. 

"Jadi, kalau memang ada yang mengatasnamakan APKLI untuk menolak program pemerintah, kami dari APKLI yang sah tidak ada sama sekali menolak program-program itu," tutupnya. 

PKL Tolak Pasar Induk Jodoh Batam Dipagar, Pedagang: Pemerintah Harus Hormati Aspirasi Kami

Sebelumnya diberitakan, para pedagang Pasar Induk Jodoh Batam yang sebelumnya digusur aparat, ramai memadati lokasi Pasar Induk Jodoh Batam, Jumat (21/11/2019).

Kedatangan para pedagang sejak pagi tersebut dilakukan karena para pedagang mendapatkan Informasi akan dilakukan penggusuran kembali dan pemagaran areal yang sudah dibongkar mereka.

Koordinator para pedagang Agung Widjaja mengatakan, tempat yang telah ditempati kembali oleh pedagang tersebut akan digusur paksa oleh Satpol PP.

"Isunya pedagang mau digusur lagi makanya kami berkumpul di sini," ujar Agung.

Agung menyebut, Pemerintah Kota Batam dan DPRD Kota Batam tidak menghormati hak-hak para pedagang pasar induk Jodoh Batam yang digusur dan tidak bisa berjualan kembali.

"Seharusnya pemerintah dan DPRD menghormati hak para pedagang, kalau memang belum ada kejelasan maka harus dihormati jangan dibuat takut lagi dengan intimidasi seperti ini," ujar Agung.

Agung juga mengungkapkan, kekecewaanya kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Batam Gustian Riau yang juga berada di lokasi dan tidak melakukan sesuatu.

"Tadi ada Pak Gustian Riau di sekitar sini cuma berteduh dan melihat-lihat saja tanpa berusaha melakukan dialog atau apapun itu," ujar Kordinator pedagang tersebut.

Agung juga mengungkap bahwa dirinya juga merasa sedikit lega bentrokan pedagang dan Satpol PP berhasil dihindarkan walaupun kejadian tersebut sebenarnya mereka yang memancing.

"Yang penting tidak terjadi keributan antara pedagang dan Satpol PP, walaupun sebenarnya mereka yang memancing keributan dengan tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan atau negosiasi dengan pedagang," ujar Agung.

Seperti diketahui Satpol PP kota Batam mengerahkan lebih kurang 250 personel untuk melakukan pemagaran kembali di area pagar yang telah di bongkar oleh pedagang pada kemaren. 

(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/
ALAMUDIN)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved