VIRUS CORONA
Kemunculan Presiden China Xi Jinping, Kenakan Masker Kunjungi Pasien Virus Corona Dirawat
Kenakan masker, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Ditan dimana pasien virus Corona mendapat perawatan.
Satu kasus kematian di Shanghai
Satu kasus kematian di Guangxi
Satu kasus kematian di Tianjin
Satu kasus kematian di Jiangxi
Satu kasus kematian di Hong Kong
Satu kasus kematian di Filipina
• Jelang KTT G20 Osaka, Trump dan Xi Jinping Lakukan Gencatan Senjata Terkait Tarif Baru
• Sebut Penularan Virus Corona Lebih Tinggi dari SARS, Pidato Menteri Kesehatan Singapura Disorot
Otoritas Hubei mengonfirmasi tambahan kasus baru sebanyak 2.097 infeksi virus di Hubei pada Senin (10/2/2020).
Tambahan ini membuat jumlah total kasus infeksi virus corona di wilayah tersebut meningkat menjadi sebanyak 31.728 kasus.
Lebih dari 25.000 pasien telah dibawa ke rumah sakit di Hubei, termasuk 1.298 di antaranya yang berada dalam kondisi kritis.
Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 2.000 pasien telah disembuhkan dan keluar dari rumah sakit.
Di luar China, lebih dari 300 kasus telah dikonfirmasi, termasuk 12 kasus di Amerika Serikat.
Pihak berwenang dari kesehatan publik telah memperingatkan bahwa kondisi ini mungkin seperti "ujung gunung es" setelah mereka mempelajari betapa mudahnya virus corona baru ini menyebar.
Puluhan kasus baru dikonfirmasi kembali pada Senin (10/2/2020) di sebuah kapal pesiar yang telah dikarantina di Yokohama, Jepang, termasuk para warga negara Amerika di dalamnya.
Jumlah penumpang yang sudah dipindahkan atau dikeluarkan dari kapal yang bernama Diamond Princess ini untuk diberi perawatan di rumah sakit Jepang adalah sebanyak 135 orang.
Penumpang-penumpang yang dipindahkan ini termasuk 23 penumpang Amerika, 11 di antaranya masuk ke dalam 65 kasus baru yang terkonfirmasi pada Senin (10/2/2020).
Sementara itu, sebagian besar dari 5.711 penumpang dan awak masih berada di bawah perintah isolasi kapal.
Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, total kasus virus corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia adalah sebanyak 42.763 kasus dengan 3,946 kasus pasien yang sembuh.
Infeksi virus corona ini telah terkonfirmasi di lebih dari 25 negara.
Proses panjang deteksi virus corona di Indonesia
Kementerian Kesehatan terus melaporkan kalau belum ada yang positif novel corona virus di Indonesua atau zero novel corona virus.
Keadaan tersebut justru diragukan karena diduga peralatan dan penelitian di Indonesia tidak mumpuni untuk memeriksa sample novel corona virus di Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto pun memjelaskan proses pemeriksaan virus tersebut di Indonesia.
Pertama, prosesnya dipastikan jauh berbeda dari memeriksa golongan darah karena media yang diteliti cukup sulit yakni menggunakan lendir di saluran pernapasan.
“Spesime yang akan kita periksa adalah mukosa atau lendir saluran nafas bukan darah dan bukan urin,” ucap Yuri di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Kemudian spesimen tersebut dibawa ke Balitbangkes dengan sertifikasi BSL level 3 untuk dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali pada dua sample dari satu pasien.
Prosedur Klinis
Untuk tahapan ini sample yang diambil jika mengalami gejala yang mengarah kepada novel corona virus seperti influenza berat, panas badan, gangguan pernafasan dan batuk.
Jika mengalami gejala tersebut juga tidak langsung diambil swab tapi coba diintervensi dengan pemberian antiobiotik dulu untuk mengetahui gejala tersebut akibat bakteri atau virus.
“Jika intervensi dengan antibiotik panasnya turun, pasti bukan virus, karena virus tidak akan memberikan respon apapun terhadap penggunaan antibiotik,” kata Yuri.
Kalau setelah diberikan antiobitok gejala tidak mereda dan hasil pemeriksaan lab likositnya rendah, maka bisa dicurigai penyakit tersebut karena virus dan mulai diperiksa dengan swab.
“Kami akan mengambil spesimen dia dan melakukan isolasi dan kita anggap dia sebagai pasien dengan suspect, suspect dimaknai dugaan,” kata Yuri,
Spesimen tersebut kemudian akan masuk ke tahapan sequencing untuk pemeriksaan jenis virus dan di periksa dengan pan corona.
Pan corona merupakan reagen untuk memeriksa apakah spesimen tersebut masuk ke dalam DNA virus corona atau bukan.
Kalau positif jenis DNA corona maka akan dilakukan ke tahapan sequencing lanjutan untuk memastikan positif novel corona virus atau tidak.
“Kita akan sequencing dengan novel corona yang spesimennya sudah kita dapatkan dari CDC Atlanta baru dimatch-kan. Kalau ternyata confirm, maka positif,” tutur Yuri.
Untuk metode ini hasil pemeriksaan spesimen bisa keluar setelah dua sampai tiga hari karena proses dari setiap tahapan di atas.
Sementara itu dari 62 spesimen yang diterima oleh Balitbangkes hanya baru sampai tahapan di pan corona karena di tahapn tersebut semuanya negatif corona.
“Dari sekian banyak sampel, itu tidak ada satupun yang lolos dari pemeriksaan pan corona, jadi bukan corona. Sebagian besar ini adalah flu musiman di kita H1N1,” ungkap Yuri.
Sebagai informasi novel corona virus adalah jenis virus terbaru corona yang wabah pertamanya terjadi di Wuhan, China Desember 2019 lalu sehingga dinamakan novel atau artinya baru corona virus atau 2019-nCov.
Beberapa jenis corona yang telah ada dan biasanya ditularkan dari hewan diantaranya MERS, SARS.
Ada juga virus corona yang menular dari binatang ke manusia adalah corona tipe alfa dan beta.
Tahap 2 : Pemeriksaan dengan PCR
Pemeriksaan kedua yakni dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) pemeriksaanya lebih singkat.
Dengan metode yang juga digunakan di Singapura dan Australia ini hasil swap akan langsung diketahui apakah orang tersebut positif menderita novel corona virus atau tidak.
“Dengan PCR ini kita hanya dihadapkan pada pilihan novel corona atau buka, itu saja. Sehingga pemeriksaannya bisa lebih cepat,” tutur Yuri.
Dua metode ini diterapkan bersamaan bukan hanya pada novel corona virus tapi juga jenis turunan virus corona lainnya.
”Kalau bukan novel corona virus dia akan negatif, sekalipun itu corona yang lain, dua metode ini kita gunakan secara bersamaan,” kata Yuri.
Hasil Pemeriksaan Balitbangkes Dilaporkan ke WHO
Kementerian Kesehatan pun terus memberikan laporan terkait kondisi keadaan novel corona virus di Indonesia ke WHO.
Yuri menjelaskan sesuai prosedur WHO, setiap hasil pemeriksaan dugaan novel corona virus di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) walaupun hasilnya negatif laporannya tetap harus di kirimkan ke WHO.
“Seluruh pemeriksaan dari yang pertama sampai yang terakhir semuanya kita laporkan ke WHO,” ucap Yuri.
Hasil laporan yang dikirimkanbtersebut kemudian akan diverifikasi lebih lanjut oleh pihak WHO untuk menilai kinerja dari laboratorium di Indonesia.
“Semua spesimen yang kita periksa, ini nanti akan dilakukan verifikasi oleh WHO untuk melihat akreditasi validitas pemeriksaan oleh lab kita,” kata Yuri.
Dari hasil pelaporan seluruh spesimen dugaan novel corona virus di Indonesia pun dinyatakan tidak ada masalah oleh WHO.
“Alhamdulilah sampai sekarang masih tidak ada masalah. who juga mengatakan apa yang kita lakukan sudah benar,” ungkap Yuri.(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat 'Hilang', Xi Jinping Akhirnya Muncul: Kita Akan Memenangkan Pertempuran Melawan Virus Corona, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/02/11/sempat-hilang-xi-jinping-akhirnya-muncul-kita-akan-memenangkan-pertempuran-melawan-virus-corona?page=all.